INFOSEMARANG.COM -- Britney Spears baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah melakukan aborsi semasa mudanya selama menjalin hubungan dengan Justin Timberlake.
Pengakuan tersebut disampaikan lewat memoar terbarunya, “The Woman in Me", yang akan rilis 24 Oktober nanti.
Diketahui lebih lanjut bahwa aborsi tersebut dilakukannya pada tahun 2000, yakni saat dirinya berusia 18 tahun.
Baca Juga: Bikin Baper, Viral Momen Prabowo Subianto Kasih Tumpeng Ulang Tahun ke Titiek Soeharto
Ia pun mengaku bahwa pengalaman tersebut merupakan salah satu hal paling menyiksa yang pernah dialaminya.
Meski ia menyadari bahwa pengakuannya ini akan membuat banyak orang membencinya, namun di sisi lain, ia pun mengaku menyesal telah melakukan aborsi.
Namun demikian, adakah dampak dari melakukan aborsi terhadap kesehatan mental seseorang?
Aborsi sendiri memang menjadi keputusan yang kompleks dan seringkali penuh dengan emosi dan konflik.
Baca Juga: 7 Jenis Istirahat yang Bisa Bantu Kamu Untuk Menghindari Burnout
Di lain sisi, keputusan untuk mengakhiri kehamilan diketahui juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental perempuan yang mengalaminya.
Beberapa dampaknya antara lain:
- Trauma secara emosional
- Depresi dan kecemasan
- Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
- Adanya rasa bersalah yang berkepanjangan setelah aborsi
- Isolasi sosial dan penurunan dukungan emosional
Baca Juga: Dad, Hati-hati! Ini 6 Hal yang Akan Dicontoh Anak Laki-laki Dari Ayahnya
Tidak menutup kemungkinan bahwa ada dampak lainnya yang dirasakan usai melakukan aborsi.
Untuk itu, perlu adanya pertimbangan matang dan terutama alasan medis yang tepat sebelum memutuskan untuk melakukan aborsi ini. ***