MITOS, Mengalami Gangguan Jiwa Bukan Tanda Lemah Iman, Begini Kata dokter Spesialis Psikiatri

Galuh Prakasa
Rabu 25 Oktober 2023, 07:56 WIB
Ilustrasi | Mengalami gangguan jiwa bukan tanda lemah iman. (Sumber : Pexels/cottonbro studio)

Ilustrasi | Mengalami gangguan jiwa bukan tanda lemah iman. (Sumber : Pexels/cottonbro studio)

INFOSEMARANG.COM -- Dr. Zulvia Oktanida Syarif SP.KJ, spesialis Psikiatri di RS Pondoh Indah menegaskan bahwa gangguan jiwa bukanlah tanda kelemahan iman atau kurang bersyukur.

Ia menekankan bahwa gangguan jiwa pada dasarnya adalah sebuah penyakit.

Menurut Dr. Zulvia, banyak orang salah kaprah berpikir bahwa depresi dan gangguan jiwa menunjukkan kurangnya iman dan rasa bersyukur.

Baca Juga: Dinkes Semarang Temukan 445 Kasus Depresi dan Dua Kasus Percobaan Bunuh Diri

Namun, ini hanyalah mitos. Gangguan jiwa seharusnya dilihat sebagai penyakit serupa dengan penyakit fisik lainnya, yang bisa memengaruhi siapa pun, termasuk dokter, tenaga medis, dan pemuka agama.

"Ini sebenarnya mitos, karena gangguan jiwa itu penyakit, sama seperti penyakit fisik. Semua bisa kena termasuk dokter, tenaga medis, pemuka agama juga," kata Zulvia dikutip dari Antara.

Dalam acara bincang-bincang tentang kesehatan mental yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Dr. Zulvia menjelaskan bahwa setiap orang memiliki mekanisme coping yang berbeda saat menghadapi tekanan atau stres.

Beberapa orang mungkin memilih tidur, sementara yang lain lebih suka makan, berbelanja, jalan-jalan, atau beribadah.

Maka dari itu, seringkali orang merasa bahwa seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental hanya perlu lebih banyak beribadah daripada mencari bantuan dari seorang psikiater.

Dr. Zulvia mengklarifikasi bahwa ibadah dan doa memang dapat membantu meredakan stres, tetapi bukan satu-satunya cara.

Meskipun ada studi yang menunjukkan bahwa bersyukur dan menghargai kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kesehatan mental, hal ini tidak berarti bahwa orang yang tidak selalu bersyukur pasti menderita gangguan jiwa.

Baca Juga: UPDATE Kasus SYL: Firli Bahuri Akui Ada Pertemuan, Polda Metro Jaya Tunggu Jawaban Supervisi KPK

Penting untuk memahami bahwa gangguan jiwa adalah penyakit yang kompleks.

Dr. Zulvia juga menjelaskan bahwa ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa, termasuk faktor biologis, psikologis, dan sosial.

Faktor biologis dapat berhubungan dengan faktor genetik atau perubahan dalam cara otak berfungsi.

Jika ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga, risiko seseorang mengalami hal serupa dapat meningkat.

Faktor psikologis dapat dipengaruhi oleh pola pengasuhan, trauma, atau perundungan yang dialami seseorang.

Faktor sosial, di sisi lain, dapat berasal dari masalah seperti PHK, perpisahan dalam hubungan asmara, atau konflik dalam rumah tangga.

Dikarenakan gangguan jiwa adalah penyakit, Dr. Zulvia menekankan bahwa orang yang mengalami gangguan ini perlu mendapatkan pengobatan dari seorang dokter, seperti halnya dengan penyakit fisik lainnya seperti tifus atau TBC.

Baca Juga: Cerita Apriyani Pakai Jersey Milik Fadia saat Tanding di French Open 2023, Kopernya Telat Datang

Berdoa dan beribadah dapat menjadi bagian dari perawatan, tetapi pengobatan medis juga diperlukan.

Dengan berobat sejak dini, seseorang masih dapat menjalani kehidupan dengan baik, tetap produktif, dan tidak tampak menderita gangguan mental.

Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa gangguan jiwa adalah penyakit yang harus diperlakukan serius, dan berobat adalah langkah yang tepat untuk pemulihan.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya18 April 2025, 05:54 WIB

Wali Kota Semarang Terus Dorong Sekolah Swasta Serahkan Ijazah Siswa yang Tertahan Karena Nunggak SPP

Agustina mengapresiasi 37 sekolah swasta mulai jenjang TK, SD hingga SMP yang sudah melakukan deklarasi dan menyerahkan ijazah tanpa meminta pembayaran tunggakan.
Agustina, Wali Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya16 April 2025, 18:20 WIB

Wali Kota Semarang Agustina Beri Respon Cepat Aduan Masyarakat

Salah satunya yaitu keluhan tentang jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati.
Penanganan jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Gunungpati. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya13 April 2025, 09:50 WIB

Gandeng Pokdarwis dan Desa Wisata, Agustina Wali Kota Semarang Rencanakan Musrenbang Pariwisata

Musrenbang pariwisata perlu dilakukan agar pengembangan desa wisata dapat dirancang secara khusus dan partisipatif.
Sesaji Rewanda di Goa Kreo, Gunungpati (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya10 April 2025, 16:27 WIB

Pemerintah Kota Semarang Kembali Gelar Prosesi Sesaji Rewanda

Selama pembagian gunungan, semua yang hadir, termasuk para monyet, bergabung dalam perayaan ini.
Perayaan Sesaji Rewanda di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya09 April 2025, 17:08 WIB

Wali kota Semarang Hadirkan Kanal Aduan Lapor Semar Solusi AWP

Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat yang lebih representatif melalui Lapor Semar Solusi AWP.
Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan09 April 2025, 13:40 WIB

Unnes Bangun Gedung Kuliah dan Laboratorium Baru, Telan Rp 120 Miliar

Gedung setinggi delapan lantai ini dirancang sebagai ruang kuliah, laboratorium, dan ruang pertemuan yang representatif, dengan total luas lantai mencapai 16.170 meter persegi.
Rencana Pembangunan Gedung Baru Unnes. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya08 April 2025, 19:10 WIB

Kuatkan Semangat Membangun, Agustina Wali kota Semarang Silaturrahmi ke Para Mantan Wali Kota

Agustina menyambangi sejumlah tokoh yang pernah memimpin Kota Semarang, di antaranya Hendrar Prihadi, Soemarmo Hadi Saputro, dan Sukawi Sutarip.
Wali Kota Semarang bersama jajaran pimpinan OPD bersilaturahmi dengan para Wali Kota Semarang terdahulu. 
 (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya27 Maret 2025, 21:38 WIB

Posko Mudik BUMN 2025 Hadir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sambut Ribuan Pemudik dari Kalimantan

Ribuan pemudik yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, disambut dengan fasilitas layanan gratis dari Posko Mudik Bersama BUMN 2025.
Posko Mudik Bersama BUMN di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan25 Maret 2025, 15:34 WIB

Universitas Semarang Raih Akreditasi Unggul

Akreditasi Unggul pada sebuah perguruan tinggi merupakan simbol bahwa lembaga atau perguruan tersebut sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.

USM Raih Akreditasi Unggul.
 (Sumber:  | Foto: dok.)
Semarang Raya25 Maret 2025, 14:33 WIB

Puncak Penumpang Kereta Api di Daop IV Semarang Diprediksi H-2 Lebaran 2025

Diprediksi jumlah kedatangan penumpang tertinggi selama masa arus mudik akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025 atau H-2 dengan jumlah lebih dari 28 ribu penumpang.
Penumpang tiba di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. (Sumber:  | Foto: Sakti)