Mengenal FWB alias Friends with Benefits dan Risikonya Terhadap Kesehatan Seksual

Ilustrasi FWB (Sumber : Freepik/freepic.diller)

INFOSEMARANG.COM - Friends with benefits (FWB) adalah hubungan di luar pernikahan di mana kedua pihak terlibat dalam aktivitas seksual tanpa ikatan komitmen.

Hubungan ini menjadi semakin populer di kalangan muda, terutama di kota-kota besar. Namun, penting untuk diketahui bahwa hubungan FWB juga memiliki risiko, baik dari segi kesehatan maupun mental.

Berikut adalah beberapa risiko FWB yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menjalin hubungan ini:

Baca Juga: Tren Viral, Ini Cara Membuat Poster Film ala Kartun Disney dengan Teknologi AI GRATIS

1. Risiko penyakit menular seksual (PMS)

Hubungan FWB meningkatkan risiko penularan PMS, karena kedua pihak sering berganti-ganti pasangan seksual. PMS yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual antara lain HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, gonore, dan sifilis. PMS dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan kematian.

2. Risiko kehamilan yang tidak diinginkan

Meskipun kedua pihak sepakat untuk tidak memiliki komitmen, namun tetap ada risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Jika hamil, maka pihak perempuan harus menanggung konsekuensinya sendiri.

Baca Juga: Tanda Wanita Tak Suka Didekati, Bagaimana Cara Bijak Menghadapinya?

3. Risiko kesehatan mental

Hubungan FWB dapat membingungkan dan menimbulkan stres, terutama jika salah satu pihak memiliki perasaan yang lebih dari sekadar teman. Hubungan ini juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan rasa tidak aman.

4. Risiko kehilangan persahabatan

Hubungan FWB dapat merusak persahabatan yang sudah terjalin. Jika hubungan seksual tidak berjalan dengan baik, maka persahabatan antara kedua pihak juga dapat berakhir.

Selain risiko-risiko di atas, hubungan FWB juga dapat menimbulkan masalah-masalah lain, seperti:

Baca Juga: Tips Menghadapi Pacar Cemburu saat Kita Chat dengan Orang Lain

  • Ekspektasi yang berbeda: Kedua pihak mungkin memiliki ekspektasi yang berbeda tentang hubungan FWB. Misalnya, salah satu pihak mungkin mengharapkan lebih dari sekadar hubungan seksual, sementara pihak lainnya hanya ingin bersenang-senang.
  • Kurangnya komunikasi: Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan masalah dalam hubungan FWB, seperti kecemburuan, rasa tidak percaya, dan konflik.
  • Kesulitan untuk mengakhiri hubungan: Jika salah satu pihak ingin mengakhiri hubungan, namun pihak lainnya tidak, maka dapat terjadi konflik.

Jika Anda memutuskan untuk menjalani hubungan FWB, penting untuk mengetahui dan memahami risiko-risikonya. Pastikan juga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda tentang ekspektasi dan batasan Anda.

Terkadang saat memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang hubungan FWB, jangan ragu untuk berbicara dengan konselor atau psikolog.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI