Apa yang Dilakukan Jika Digigit Anjing? Cara Terhindar Dari Rabies

Ilustrasi anjing terinfeksi rabies (Sumber : Pixabay)

INFOSEMARANG.COM- Penyakit rabies merupakan penyakit serius yang dapat ditularkan melalui gigitan binatang.

Penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah dampak berbahaya pada kesehatan seseorang dari rabies.

Namun, jika seseorang tergigit binatang di lokasi yang jauh dari fasilitas medis ada langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat diambil jika tergigit anjing.

Baca Juga: Hasil Visum AR Bocah 8 Tahun Tewas di Kota Palu Janggal, Warganet: Ingat Pelaku Anak dari...

Dalam sebuah Health Talk di YouTube RS JIH Solo, dr. Ahmad Akbar, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, memberikan saran yang berharga.

Ketika seseorang mengalami gigitan binatang seperti anjing, kelelawar, atau binatang lainnya,

Langkah pertama adalah membersihkan luka tersebut.

Baca Juga: UMP Jateng 2024 Naik? Begini Pejelasan Pj Gubernur Jateng Dengar Permintaan Buruh

"Secepatnya, bersihkan luka bekas gigitan binatang dengan menggunakan air dan sabun selama 10-15 menit. Gosoklah luka tersebut hingga benar-benar bersih," katanya.

Selanjutnya, aplikasikan alkohol 70% pada luka dan balutlah luka tersebut.

Setelah itu, segera cari perawatan medis lanjutan di rumah sakit.

Di rumah sakit, pasien yang mengalami gigitan binatang dengan indikasi rabies akan mendapatkan serum anti rabies.

Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Ganjar Semarang, FX Rudy Curhat Dicuekin Gibran Rakabuming

Selain itu, dosis vaksin anti rabies juga akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien, tergantung apakah pasien tersebut sebelumnya telah divaksinasi atau belum.

Risiko tertular rabies melalui gigitan binatang akan lebih tinggi jika gigitan tersebut terjadi di dekat syaraf pusat dan otak, seperti pada area kepala, dada, dan leher.

Namun, tingkat risiko juga tergantung pada kondisi gigitan itu sendiri.

Baca Juga: Profil Habil Abdillah Perwakilan Jawa Tengah di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia

Risiko rendah mungkin terjadi jika hanya ada goresan tanpa adanya darah atau liur dari binatang yang menggigit.

Risiko sedang mungkin berlaku jika ada goresan, darah sedikit, dan ada kontak dengan liur binatang.

Risiko tinggi akan ada jika luka mengeluarkan darah, kotoran, dan terpapar banyak air liur binatang yang menggigit.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI