Apakah itu Self Harm? Pengertian, Tindakan dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi | Remaja Indonesia Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental (Sumber : Freepik/ ziazioland)

INFOSEMARANG.COM- Anda pernah merasa ingin menyakiti diri sendiri secara sengaja? Mungkin dengan cara melukai kulit, menjambak rambut hingga rontok, atau bahkan membenturkan kepala ke dinding? Jika ya, maka Anda mungkin familiar dengan istilah self harm.

Self harm adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang dengan niat untuk menyakiti atau melukai diri sendiri, yang makin sering terjadi terutama pada Gen Z dan milenial

Ini adalah tindakan yang termasuk dalam spektrum penyakit mental, yang memerlukan penanganan serius agar tidak semakin memburuk.

Baca Juga: Jadi Ikon Kota Solo dan Ajang Final Piala Dunia U-17, Begini Sejarah Stadion Manahan

Dikutip Infosemarang.com dari lama Siloam.Hospital memberikan informasi lebih lanjut mengenai self harm, termasuk penyebabnya, jenis-jenisnya, dan cara mengatasinya.

Self harm juga bisa termasuk tindakan seperti menjambak rambut, memukul diri sendiri, dan berbagai perilaku yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan kepuasan pribadi.

Perlu diingat bahwa self harm adalah masalah kejiwaan yang serius, dan dalam tingkat keparahannya yang ekstrim, dapat mengancam nyawa seseorang.

Baca Juga: Deklarasi Dukung Prabowo, PDIP Ultimatum Bobby Nasution Untuk Kembalikan KTA

Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan bantuan profesional sangatlah penting.

Self harm dapat dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan tingkat keparahannya:

1. Major self mutilation

Tingkatan self harm yang paling parah, di mana individu melukai dirinya hingga dapat mengancam nyawa.

Contohnya termasuk memotong jari atau mencungkil mata, dan ini sering terkait dengan penderita gangguan mental psikosis.

Baca Juga: Bobby Nasution Deklarasi Dukung Prabowo Bersama Relawan Barisan Pengusaha Pejuang, Hengkang Dari PDIP?

2. Stereotypic self injury

Jenis self harm yang dilakukan secara berulang-ulang, meskipun tingkat keparahannya tidak seintens major self mutilation.

Ini sering terkait dengan penderita kelainan mental seperti autisme, dan contoh tindakannya termasuk memukul tubuh atau membenturkan kepala ke dinding berulang kali.

3. Superficial self mutilation

Jenis self harm dengan tingkat keparahan yang lebih ringan, meskipun tetap serius. Ini melibatkan tindakan seperti menyayat kulit dengan benda tajam atau menarik rambut dengan keras.

Baca Juga: Bahas Palestina di Podcast, Deddy Corbuzier Malah Kena Protes Warganet Sampai Diminta Take Down Video

Self harm dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:

- Trauma dari peristiwa masa lalu yang menyebabkan individu mencari cara untuk mengatasi rasa sakit tersebut.

- Gangguan mental seperti depresi, psikosis, atau autisme.

- Tekanan dan perasaan negatif yang terpendam dalam jangka waktu yang lama, seperti masalah keluarga yang menimbulkan stres dan perasaan negatif.

- Kesulitan dalam mengekspresikan diri dengan baik yang mengakibatkan stres dan depresi.

Baca Juga: Waspada! Ternyata Ini Bahaya Menghirup Gas Helium, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Cara Mengatasi Self Harm

Mengatasi self harm memerlukan pendekatan yang hati-hati dan perubahan perilaku yang positif.

Misalnya, mengalihkan perhatian dari keinginan untuk menyakiti diri sendiri dengan berolahraga dapat membantu melepas emosi.

Olahraga juga dapat meningkatkan suasana hati yang sedang tidak baik.

Namun, self harm biasanya merupakan masalah yang kompleks, dan konsultasi dengan seorang profesional seperti psikiater atau psikolog sangat disarankan.

Baca Juga: Buntut Paman Dicopot dari Ketua MK, Gibran Rakabuming Disentil Tak Tahu Malu

Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab utama self harm dan memberikan terapi yang sesuai.

Selain dukungan dari profesional, dukungan dari orang-orang di sekitar individu yang mengalami self harm juga sangat penting dalam proses pemulihan.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI