INFOSEMARANG.COM -- Perlawanan warganet Indonesia terhadap akun media sosial Tentara Pertahanan Israel (IDF) semakin meluas.
Serangan daring ini telah berhasil menciptakan kekacauan di dunia maya, membuat tentara IDF kesulitan menggunakan media sosial.
Sejumlah akun, seperti @Greschinov, telah mengumpulkan sejumlah nama akun media sosial tentara IDF dari berbagai platform, termasuk X, Instagram, Tiktok, hingga Ome Tv.
Baca Juga: Geger Penemuan Kerangka Wanita Dicor Dalam Rumah di Blitar, Ternyata Istri Dari Penghuni Sebelumnya
"Tentara IDF banyak yg masih muda, mereka sama kayak kita, suka Tiktok, medsos-an, etc. Dihajar di dunia nyata dan dihajar di medsos jg punya efek signifikan utk moril mereka lho. Mereka jadi sadar kalo sedunia ya pada benci ama mereka," tulis @Greschinov di Platform X.
Mereka menamakan gerakan menyerang akun tentara IDF dan orang-orang pro Israel ini sebagai gerakan #JulidFiSabilillah.
Netizen Indonesia ikut serta dalam pengumpulan data dan dengan sukarela melakukan serangan di media sosial, meruntuhkan moral tentara IDF.
Sejumlah akun Instagram IDF beralih menjadi akun pribadi atau membatasi kolom komentar mereka, bahkan ada yang menghilang.
Seperti akun Instagram seorang anggota polisi Israel, @diklalo_r, yang menjadi sasaran serangan dari warganet Indonesia.
Dalam unggahan Instagram, dia mengungkapkan bahwa akunnya diserang oleh pendukung Palestina dalam beberapa hari terakhir.
"Dalam beberapa hari terakhir, akun saya diserang oleh pendukung teroris. Mereka menyebarkan profil saya kepada teman-teman mereka untuk menyerang saya, mengancam saya, dan memberikan komentar negatif di foto-foto saya. Meskipun demikian, saya akan tetap tegar dan tidak akan mundur," ujar @diklalo_r.
Meskipun @diklalo_r tidak menutup akunnya, dia telah menghapus semua komentar yang bersifat menyerang.
Sementara itu, akun IDF lainnya, @yarden3ardity, meminta pengikutnya untuk melaporkan akun-akun yang menyerangnya.
Akun ini bahkan telah diubah menjadi akun pribadi agar tidak dapat diakses oleh publik.
"Teman-teman saya menghadapi serangan di halaman (Instagram saya). Mohon untuk diblokir dan dilaporkan," ungkap @yarden3ardity.
Serangan warganet Indonesia terhadap IDF di media sosial benar-benar membuat mereka panik.
Seorang anggota IDF dengan nama akun @EvyatarAbergel tampak putus asa karena data pribadinya, termasuk nomor telepon, tersebar luas di media sosial.
@EvyatarAbergel melaporkan bahwa dia menjadi target serangan dari warganet Indonesia.
"Aktivis pro-Palestina terus mengirimkan pesan kebencian kepada saya. Apakah ada yang dapat membantu saya? Nomor telepon saya bahkan sudah tersebar," keluhnya.***