INFOSEMARANG.COM - Masyarakat Indonesia nampaknya tak main-main dengan rasa kecewanya pada MasterChef Indonesia Season 11.
Usai Belinda keluar juara 1, publik heran dan menuding sistem penilaian juri tak adil.
Bahkan, komentar menuding pihak penyelenggara rasis pun tak pelak menghiasi kolom komentar akun resmi MasterChef Indonesia.
Tak hanya itu, di tengah kontroversi kemenangan sang juara, hadir sosok Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh di babak Grand Final.
Sontak kemunculan Capres PDIP tersebut diduga sarat unsur politik, mengingat Hary Tanoesoedibjo sekaligus ketua Perindo berkoalisi mendukung Ganjar.
Lantas, warganet pun ramai-ramai gruduk akun instagram @masterchefwolrd, meminta agar lisensi MasterChef Indonesia dicabut.
Baca Juga: Hingga Siang, Banjir di Sejumlah Wilayah Kaligawe Masih Menggenang, Arus Lalu Lintas Dialihkan
"Tolong cabut lisensi untuk indonesia, jika Anda ingin bukti yang mendukung, tontonlah tayangan MasterChef Indonesia Season 11," tulis @lind***
"Tolong hapus MasterChef Indonesia," tulis @bng***
"Saya adalah warga Indoensia yang sangat terganggu saat harus menyaksikan seasin ini, karena acara ini begitu rasis dan mengandung unsur politik," tulis @nysh***
"BAN MasterChef Indonesia," tulis @alvi***
Baca Juga: UMK Kota Semarang Naik 6 Persen, Kenaikan Lebih Tinggi dari Jateng: Pemkot Bersurat ke Pj Gubernur
"Tolong cabut lisensi MasterChef Indonesia untuk indonesia," tulis @potr***
"Tolong hapus lisensi MasterChef Indonesia karena telah dengan sengaja memenangkan salah satu ras dan latar belakang pendidikan, ini tidak adil," tulis @anggr***.
Seperti yang diketahui, Grand Final MasterChef Indonesia musim ini menyisakan Belinda vs Kiki.
Sejak babak pertama Grand Final, warganet merasa janggal karena adanya team challenge.
Baca Juga: Lagi-lagi Banjir di Semarang, Mbak Ita Sebut Semua Pompa Resapan Air sudah Menyala
Banyak masyarakat yang kini ngotot dan tinggalkan komentar pedas jika Belinda tak layak menangkan predikat juara 1, selain dari track recordnya selama di galeri, banyak warganet yang menyoroti kejanggalan dalam penilaian juri. ***