INFOSEMARANG.COM - Vincent Rompies mendampingi putranya, FLR, saat dia dipanggil untuk diperiksa terkait kasus dugaan perundungan di SMA Binus Serpong, oleh pihak kepolisian di Polres Tangerang Selatan.
Pada Kamis, 22 Februari 2024, Vincent Rompies mendampingi putranya yang menjadi saksi dalam kasus tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan selama beberapa jam, Vincent Rompies memberikan pernyataan kepada media.
Namun, banyak yang memperhatikan ekspresi Vincent Rompies selama sesi wawancara tersebut.
Sebuah video wawancara yang diunggah oleh akun @little_secret9, menampilkan ekspresi lelah dan tertekan Vincent Rompies.
"Dia terlihat sangat lelah dan tertekan, semoga kasusnya segera terselesaikan, dan jika terbukti bersalah, dapat menghadapi konsekuensinya." tulisnya dalam keterangan. seperti dilansir Infosemarang.com pada Minggu, 25 Februari 2024.
Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024 Dimulai? Jadwal Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah
Vincent Rompies juga menyampaikan harapannya agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.
"Saat ini, harapan saya adalah agar tidak ada lagi kejadian seperti ini di lingkungan sekolah dan tempat lainnya," ucapnya.
Dia juga mengapresiasi kerja keras pihak penyidik dalam menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Setelah Nisfu Syaban? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Saya sangat menghargai kerjasama yang baik dari pihak kepolisian selama proses pemeriksaan," katanya.
Reaksi terhadap video wawancara tersebut pun bermacam-macam, terutama terkait dengan ekspresi wajah Vincent Rompies yang jarang terlihat lesu.
"Ekspresi matanya sangat mencerminkan kesedihan, rasa malu, dan kekecewaan." tulis warganet
Baca Juga: Link Nonton University War Sub Indo, Variety Show Viral Tampilkan Mahasiswa Cerdas Korea Selatan
Sementara kasus perundungan yang melibatkan anak Vincent Rompies menjadi viral karena orang tua korban angkat suara di media sosial.
Kabarnya, korban harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat peristiwa tersebut.
Namun, ada juga spekulasi bahwa korban ingin bergabung dengan Geng Tai, sebuah perkumpulan siswa yang diduga melakukan kekerasan terhadapnya.***