INFOSEMARANG.COM -- Gangguan emosi pasca melahirkan, yang sering disebut sebagai "baby blues," menjadi pemicu tindakan tragis seorang wanita bernama A di Pesanggerahan, Jakarta Selatan.
A menenggelamkan bayinya yang berusia sekitar tiga bulan ke dalam ember berisi air sambil tertawa. Kejadian ini terjadi pada tanggal 3 Oktober lalu.
"Kami telah berkunjung ke rumah yang bersangkutan pada Jumat (13/10/2023). Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia mengaku mengalami 'baby blues' dan ada sedikit depresi," kata Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah dikutip dari Antara pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Baca Juga: 8 Cara Menjalani LDR Supaya Hubungan Tetap Langgeng dan Awet, Coba Lakukan Ini
Lia Latifah, menjelaskan bahwa "baby blues" adalah gangguan emosi yang umumnya muncul dalam dua hingga tiga hari setelah melahirkan, namun dalam beberapa kasus, gejalanya bisa berlanjut hingga dua minggu setelah kelahiran.
Gejala "baby blues" meliputi perubahan emosi yang signifikan, rasa sedih, gangguan ingatan, mudah tersinggung, tingkat stres yang tinggi, sering menangis, masalah tidur, dan kekhawatiran dalam merawat bayi.
Lia menjelaskan bahwa depresi A dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah memiliki tiga anak dengan usia yang sangat dekat satu sama lain.
A merasa kewalahan karena harus merawat ketiga anaknya setiap hari.
"Jadi, kemarin itu ibunya bercerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat bersamaan harus merawat tiga bayinya tersebut," tambahnya.
Lia juga menambahkan bahwa saat A menenggelamkan bayinya ke dalam ember, tindakan tersebut tidak dilakukan dengan sadar.
Baca Juga: Jangan Langsung Bangunkan Bayi yang Alami Night Terror saat Tidur, Simak 8 Tips Ini
Saat ditanya oleh Komnas PA, A mengakui bahwa perbuatan tersebut terjadi sekitar dua pekan yang lalu pada tanggal 3 Oktober, dan dia menelepon temannya seiring dengan tindakan tersebut.
A menjelaskan bahwa awalnya, karena kelelahan dan ketidakmampuan dalam merawat bayinya, dia melakukan tindakan tersebut dalam keadaan tidak sadar, bahkan sampai ada unsur candaan saat menelepon temannya.
"Jadi, awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, dia lakukan dalam kondisi tidak sadar. Kemudian pada saat bersamaan, dia sambil telepon dengan temannya, dia bercanda," katanya.
Sebelumnya, terdapat video yang menampilkan seorang wanita menenggelamkan bayinya dalam ember berisi air menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, bayi pertama kali dicelupkan ke dalam ember air besar di dalam kamar mandi.
Meskipun bayi itu mulai menangis keras, perempuan tersebut membiarkan bayinya mengambang dalam ember. Bahkan, dia menyalakan air keran yang mengenai wajah bayi itu.
Baca Juga: Alasan Bayi Lebih Baik Tidur di Suhu Dingin, Bisa Bikin Lebih Nyenyak
Tindakan mengerikan ini tidak berhenti di situ, karena A bahkan membalikkan posisi bayi hingga kepalanya tenggelam.
Beruntung si bayi selamat dan tidak mengalami luka serius akibat peristiwa tersebut.
Dengan demikian, penting untuk lebih memahami gangguan emosi pasca melahirkan dan memberikan dukungan kepada ibu-ibu yang mengalami kondisi serupa.
Menciptakan kesadaran akan masalah ini dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan dan dukungan yang sesuai sangatlah penting untuk mencegah tindakan tragis seperti yang terjadi dalam kasus A.***