INFOSEMARANG.COM - Argentina dikenal memiliki basis suporter fanatik yang berbedikasi besar terhadap sepak bola, terutama di level klub.
Beberapa kelompok supporter di Argentina kerap terlibat dalam tindakan kekerasan atau perilaku negatif saat berada di stadion.
Berikut ini adalah rangkuman kerusuhan suporter sepak bola paling parah yang pernah terjadi di Argentina.
Baca Juga: Ciri Khas Suporter Bola Fanatik di Argentina, Lebih Keras Dibanding Fans Bola di Indonesia
1. Tragedi Stadion River Plate (1968)
Pada tanggal 23 Juni 1968, terjadi kerusuhan di Estadio Monumental saat pertandingan antara River Plate dan Boca Juniors. Kedua tim tersebut adalah rival abadi di Argentina.
Kerusuhan tersebut terjadi ketika polisi melepaskan gas air mata untuk meredakan kerumunan yang memanas.
Akibatnya, terjadi pengepungan di pintu keluar dan puluhan orang tewas dalam kekacauan tersebut.
2. Tragedi Stadion Boca Juniors (2013)
Pada tanggal 23 November 2013, terjadi kerusuhan di Estadio Alberto J. Armando, yang juga dikenal sebagai La Bombonera, saat pertandingan final Copa Sudamericana antara Boca Juniors dan Club Atlético River Plate.
Pertandingan tersebut dibatalkan setelah bus River Plate diserang oleh para suporter Boca Juniors saat menuju stadion. Kerusuhan berlanjut di dalam dan di sekitar stadion.
3. Kerusuhan di Avellaneda (2002)
Pada tanggal 29 Juni 2002, terjadi bentrokan antara suporter Independiente dan Racing Club di Avellaneda, Buenos Aires.
Baca Juga: 5 Wedang Tahu Semarang yang Wajib Dicoba, Minuman Hangat yang Makin Langka
Pertandingan antara kedua tim tersebut memicu kerusuhan massal yang melibatkan lemparan batu, petasan, dan bentrokan fisik. Polisi harus menggunakan gas air mata dan meriam air untuk meredakan kerumunan.
4. Kerusuhan di Stadion Chacarita Juniors (2007)
Pada tanggal 16 April 2007, terjadi kerusuhan di Stadion Chacarita Juniors, Buenos Aires, saat pertandingan antara Chacarita Juniors dan Nueva Chicago.
Kerusuhan terjadi ketika suporter kedua tim berusaha masuk ke lapangan setelah tim mereka mengalami kekalahan.
Polisi terlibat dalam bentrokan dengan suporter dan menggunakan gas air mata untuk mengendalikan situasi.
5. Tragedi Olivos (1999)
Pada tanggal 15 Agustus 1999, terjadi kerusuhan di kota Olivos, Provinsi Buenos Aires, saat pertandingan sepak bola lokal antara General Lamadrid dan Juventud Unida.
Kerusuhan meletus di luar stadion dan berlanjut ke jalan-jalan sekitarnya. Puluhan orang terluka dan dua orang tewas dalam kekerasan tersebut.***