INFOSEMARANG.COM -- Pada babak penyisihan grup Liga Champions Eropa, Rabu (4/10/2023), Inter Milan berhasilmenang atas Benfica dengan skor akhir 1-0.
Bermain kandang, satu-satunya gol yang membawa Inter pada kemenangan diciptakan oleh Marcus Thuram, penyerang asal Prancis.
Tak hanya memiliki jalan pertandingan yang menarik, namun aksi suporter Inter Milan juga menyita perhatian.
Baca Juga: Mbak Rara Pawang Hujan Bakal Nonton Online MotoGP Mandalika, Jasanya Tak Dipakai Lagi?
Curva Nord tampak membentangkan spanduk dengan tulisan yang berkaitand engan tragedi Kanjuruhan di Indonesia.
Spanduk panjang bertuliskan "Justice for the 135 Victims of Kanjuruhan" itu pun kini tengah menjadi viral di media sosial.
Inter Fans menyatakan turut menuntut keadilan untuk korban dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi satu tahun lalu di Stadion Kanjuruhan, saat tim Arema FC melawan Persebaya.
Baca Juga: Beredar yang Palsu, Ini 5 Ciri E-Materai Asli
Peristiwa yang terjadi Kanjuruhan itu pun menjadi tragedi kelam bagi dunia sepakbola Indonesia, yang terjadi tepat pada tanggal 1 Oktober 2022.
Tercatat ratusan nyawa melayang dalam tragedi tersebut, yang hingga kini pihak keluarga pun belum mendapatkan keadilan atas peristiwa itu.
Di sisi lain, tidak ada satu pun pihak yang berani melepas atau menurunkan spanduk tersebut.
Tentang Tragedi Kanjuruhan
Pada 1 Oktober 2022 lalu, tragedi ini terjadi saat laga Arema FC melawan Persebaya.
Baca Juga: Bukannya Menolong, Respons Warga Lihat Wanita Tangkap Maling Sendiri Ini Malah Bikin Miris
Tepat beberapa saat setelah pertandingan berakhir, tampak suporter mulai turun ke lapangan.
Di sisi lain, sejumlah petugas keamanan sudah siap dan bersiaga untuk melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau penonton.
Namun siapa sangka, kondisi saat itu malah menjadi petaka saat gas air mata yang ditembakkan itu malah mengarah ke tribun.
Selain itu, banyak suporter yang kemudian juga terjebak di pintu stadion.
Baca Juga: Manfaat Minyak Kelapa, Lebih Sehat Mana Dibandingkan dengan Minyak Goreng Biasa?
Aksi dorong dari penonton dan suporter yang ingin segera keluar dari stadion juga semakin memicu kericuhan.
Meski demikian hingga kini, kepedihan atas insiden tersebut masih tersisa.
Para penyintas dan keluarga korban masih menantikan adanya pengusutan secara tuntas atas peristiwa itu. ***