SEMARANG, INFOSEMARANG.COM - Desa Wisata Branjang mendapatkan perhatian khusus dalam program pengabdian masyarakat dilakukan oleh dosen pada program studi manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan desa melalui peran kepemimpinan konservasi.
Kegiatan pengabdian ini ditujukan kepada aparatur desa, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Pada Rabu, 26 Juni 2024 bertempat di kampus Sekaran, Dr. P. Erianto Hasibuan, seorang praktisi di bidang pelatihan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini.
Erianto memberikan pemahaman mendalam mengenai kepemimpinan yang efektif dalam konteks konservasi. Menurut Dr. Erianto seorang pemimpin mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengikutnya, dan baik pemimpin maupun pengikut dipengaruhi oleh situasi yang mengelilingi mereka.
''Pendekatan ini menekankan bahwa kepemimpinan bukanlah peristiwa satu arah yang linier, melainkan peristiwa interaktif."
Kegiatan pengabdian ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pelatihan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan para aparatur desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan aparatur desa Branjang dapat menjadi agen perubahan yang mampu memimpin upaya pelestarian desa wisata dengan lebih baik.
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Sri Wartini sebagai ketua, dengan anggota S. Martono, Moh Khoiruddin, Erianto Hasibuan, Widya Prananta, dan Bogy Febriatmoko. Kolaborasi tim yang solid ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi pelestarian Desa Wisata Branjang.
Ketua pengabdian menjelaskan bahwa melalui kegiatan pengabdian ini, Desa Wisata Branjang diharapkan dapat semakin berkembang dan dikenal luas, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai contoh keberhasilan dalam konservasi melalui kepemimpinan yang efektif.***