SEMARANG, INFOSEMARANG.COM – Program pengabdian kepada masyarakat bertajuk "Diversifikasi Olahan Limbah Kulit Durian Sebagai Komoditas Produk Unggulan Desa Wisata Branjang Menuju Sustainable Independent Economic Revitalization" sukses dilaksanakan pada Minggu 14 Juli 2024.
Acara yang diadakan di Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ini dipelopori oleh tim pengabdian, terdiri atas Desti Ranihusna, Kris Brantas Abiprayu, Made Virma Permana, dan Ahmad Zaenuri yang merupakan dosen program studi Manajemen, FEB Unnes.
Pengabdian ini mendapatkan sambutan hangat dari warga desa Branjang yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam acara tersebut, Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si hadir sebagai pemateri utama, menyajikan materi tentang potensi pemanfaatan limbah kulit durian yang selama ini terbuang sia-sia menjadi beberapa makanan yang potensial untuk dijual.
"Desa Branjang memiliki keunggulan dalam menghasilkan durian. Limbah kulitnya bisa dimanfaatkan sebagai olahan makanan yang dapat dijual oleh warga," ujar Dr. Triastuti.
Ia menjelaskan bahwa olahan-olahan makanan yang dapat dimanfaatkan dari kulit durian adalah manisan, keripik, selai, dodol, dan pudding kulit durian. Kegiatan pengabdian ini membantu warga dalam menciptakan nilai tambah serta berpotensi menambah pendapatan masyarakat desa Branjang.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan keterampilan baru bagi warga Desa Branjang dalam mengolah limbah kulit durian menjadi makanan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan dan mandiri.
Dengan adanya program ini, Desa Branjang tidak hanya mampu mengatasi masalah limbah durian, tetapi juga berpotensi menjadi desa wisata yang unggul dengan produk olahan makanan. Tim pengabdian berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal mereka untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.***