Cerita Pengabdian Merawat Bumi dan Kemanusiaan dari Wisudawan SCU, Mendukung Pertanian dan Merangkul ODGJ

Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar wisuda Periode IV 2024 di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 SCU. (Sumber: | Foto: Sakti)

SEMARANG, INFOSEMARANG.COM - Soegijapranata Catholic University (SCU) melepas 363 lulusan dari 1 Program Doktor, 7 Program Magister, 1 Program Gelar Ganda, 12 Program Sarjana dan 1 Program Diploma dalam Wisuda Periode IV 2024 di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 SCU Bendan pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Salah satu Wisudawan Program Doktor Ilmu Lingkungan adalah Imam Projo Keuskupan Agung Ende di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) Rm. Norbertus Labu. Ditugaskan melanjutkan studi di bilang lingkungan, hati Rm. Nobu tergerak saat melihat dampak perubahan iklim yang terjadi di kampung halamannya selama 1 dekade terakhir.

Menurut keterangannya, suhu yang meningkat semakin dirasakan semenjak ada 17 proyek gheotermal di Flores, sehingga menyebabkan kualitas tanaman holtikultura di sana menurun. “Padahal di NTT, ada Wisata Super Premium Labuan Bajo, sementara tanaman holtikultura di sana kualitasnya menurun,” katanya.

Melalui studinya, Rm. Nobu mencoba membuat model kepemimpinan lingkungan yang pas untuk mendukung pertanian hortikultura di sana. Dengan mengimplementasikan keilmuannya, upaya lain turut dilakukan bersama para imam untuk menjaga lingkungan dari dampak perubahan iklim. “Studi ini bagi saya merupakan panggilan kemanusiaan untuk merawat dan mencintai Bumi, yang berarti memberikan kenyamanan bagi generasi mendatang,” tegasnya.

Merangkul ABK dan ODGJ

Wisudawan Program Magister Profesi Psikologi Heni Mustikaningati juga menyentuh hati dengan dedikasinya merangkul Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar. Dimulai pada 2007, Heni bersama suaminya telah membantu memulangkan lebih dari 150 ODGJ dan mengedukasi ratusan orang tua ABK.

Wisudawan Berprestasi dari SCU itu berkesempatan menerima penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Joko Widodo pada 2021. Ia juga mendirikan Yayasan Darul Fathonah yang menaungi rumah terapi dan sekolah pada 2016 di Kudus yang sampai saat ini telah menangani lebih dari 80 ABK. Yayasan tersebut memberikan pendidikan dan terapi melalui kegiatan seni, keterampilan sosial, hingga pelatihan adaptasi dengan masyarakat sekitar.

“Rasanya sakit ketika melihat mereka yang ‘terpinggirkan’ ini. Jadi saya memutuskan untuk mendalami keilmuan di SCU agar bisa mendukung kegiatan yang saya lakukan untuk merangkul mereka,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni SCU Prof Berta Bekti Retnawati menegaskan pihaknya berupaya menghidupi semangat “Talenta Pro Patria et Humanitate” melalui pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa. “Kedua wisudawan ini menjadi contoh bahwa mereka sudah ‘khatam’ dalam semangat untuk memberikan ‘bakat’ untuk negara dan kemanusiaan,” tegasnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI