Bukan Sembarang Hidangan, Ketupat dan Opor Ayam Lebaran Ternyata Punya Filosofi Mendalam Bagi Umat Islam

Wildan Apriadi
Kamis 20 April 2023, 11:53 WIB
Filosofi ketupat dan opor ayam lebaran Idul Fitri (Sumber : Instagram)

Filosofi ketupat dan opor ayam lebaran Idul Fitri (Sumber : Instagram)

INFOSEMARANG.COM - Hanya dua hari menjelang Idul Fitri, sejumlah persiapan sudah dilakukan umat muslim dalam beberapa hal.

Salah satunya adalah masakan, di mana ketupat dan opor ayam yang menjadi khas Idul Fitri, tentu sudah mulai disiapkan nyaris di setiap rumah.

Saat perayaan Idul Fitri, ketupat opor ayam adalah dua hidangan tradisional yang menjadi menu wajib saat momen lebaran di Indonesia.

Baca Juga: Semua Member ASTRO Berkumpul di Rumah Duka Moonbin. Cha Eun Woo OTW dari Ameria Serikat

Kedua hidangan ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan menjadi bagian dari budaya Indonesia.

Namun, ketupat dan opor ayam tidak hanya punya sejarah, tetapi juga makna yang sangat mendalam.

Filosofi ketupat dan opor ayam pada Idul Fitri memiliki makna yang dalam dan bermakna simbolis bagi umat Islam yang merayakannya.

Ketupat adalah makanan khas Idul Fitri yang terbuat dari nasi yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa.

Baca Juga: Masa Berkabung,Dari LE SSERAFIM hingga IU Tunda Kegiatan Sebagai Penghormatan Mendiang Moonbin ASTRO

Nama ketupat sendiri berasal dari gabungan kupat (laku papat) yang berarti cipta (pikiran) rasa, karsa (sikap), dan karya (perbuatan) atau segala tindakan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

Secara simbolis, ketupat melambangkan kesederhanaan, kesucian, dan kebulatan. Ketupat juga melambangkan persatuan dan kerukunan, karena walaupun bentuknya berbeda-beda, namun ketupat yang satu dengan yang lain tetaplah sama, dan itulah makna persatuan dan kebersamaan.

Sedangkan opor ayam adalah masakan khas yang sering disajikan bersama ketupat pada Idul Fitri. Nama opor sendiri berasal dari ajaran konsep kehidupan apura-ingapura atau ngapura yang berarti maaf-memaafkan.

Baca Juga: Momen Lucu La Lembah Manah Takut Gajah, Gibran Langsung Gendong Sang Putri yang Menangis

Opor ayam melambangkan kedamaian, kesejahteraan, dan keberkahan. Opor ayam juga melambangkan persaudaraan dan kerukunan, karena biasanya disajikan untuk disantap bersama-sama dengan keluarga dan kerabat.

Secara keseluruhan, filosofi ketupat dan opor ayam pada Idul Fitri mengajarkan umat Islam untuk hidup dengan sederhana, menghargai persatuan, kebersamaan, dan toleransi terhadap sesama.

Baik ketupat maupun opor ayam sangat penting, keduanya menjadi simbol yang memperkuat tali persaudaraan, sehingga semangat Idul Fitri dapat terus berlanjut dan menjadi kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.***

 

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya21 April 2025, 19:08 WIB

Momen Hari Kartini, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan Anugerah Puspa Bangsa

Penghargaan diberikan kepada para pemimpin perempuan yang memiliki kekuatan karakter dan menginspirasi banyak perempuan lainnya.
Wali Kota Semarang menerima penghargaan Anugerah Puspa Bangsa 2025 kategori Puspa Adidaya. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya18 April 2025, 05:54 WIB

Wali Kota Semarang Terus Dorong Sekolah Swasta Serahkan Ijazah Siswa yang Tertahan Karena Nunggak SPP

Agustina mengapresiasi 37 sekolah swasta mulai jenjang TK, SD hingga SMP yang sudah melakukan deklarasi dan menyerahkan ijazah tanpa meminta pembayaran tunggakan.
Agustina, Wali Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya16 April 2025, 18:20 WIB

Wali Kota Semarang Agustina Beri Respon Cepat Aduan Masyarakat

Salah satunya yaitu keluhan tentang jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati.
Penanganan jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Gunungpati. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya13 April 2025, 09:50 WIB

Gandeng Pokdarwis dan Desa Wisata, Agustina Wali Kota Semarang Rencanakan Musrenbang Pariwisata

Musrenbang pariwisata perlu dilakukan agar pengembangan desa wisata dapat dirancang secara khusus dan partisipatif.
Sesaji Rewanda di Goa Kreo, Gunungpati (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya10 April 2025, 16:27 WIB

Pemerintah Kota Semarang Kembali Gelar Prosesi Sesaji Rewanda

Selama pembagian gunungan, semua yang hadir, termasuk para monyet, bergabung dalam perayaan ini.
Perayaan Sesaji Rewanda di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya09 April 2025, 17:08 WIB

Wali kota Semarang Hadirkan Kanal Aduan Lapor Semar Solusi AWP

Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat yang lebih representatif melalui Lapor Semar Solusi AWP.
Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan09 April 2025, 13:40 WIB

Unnes Bangun Gedung Kuliah dan Laboratorium Baru, Telan Rp 120 Miliar

Gedung setinggi delapan lantai ini dirancang sebagai ruang kuliah, laboratorium, dan ruang pertemuan yang representatif, dengan total luas lantai mencapai 16.170 meter persegi.
Rencana Pembangunan Gedung Baru Unnes. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya08 April 2025, 19:10 WIB

Kuatkan Semangat Membangun, Agustina Wali kota Semarang Silaturrahmi ke Para Mantan Wali Kota

Agustina menyambangi sejumlah tokoh yang pernah memimpin Kota Semarang, di antaranya Hendrar Prihadi, Soemarmo Hadi Saputro, dan Sukawi Sutarip.
Wali Kota Semarang bersama jajaran pimpinan OPD bersilaturahmi dengan para Wali Kota Semarang terdahulu. 
 (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya27 Maret 2025, 21:38 WIB

Posko Mudik BUMN 2025 Hadir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sambut Ribuan Pemudik dari Kalimantan

Ribuan pemudik yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, disambut dengan fasilitas layanan gratis dari Posko Mudik Bersama BUMN 2025.
Posko Mudik Bersama BUMN di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan25 Maret 2025, 15:34 WIB

Universitas Semarang Raih Akreditasi Unggul

Akreditasi Unggul pada sebuah perguruan tinggi merupakan simbol bahwa lembaga atau perguruan tersebut sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.

USM Raih Akreditasi Unggul.
 (Sumber:  | Foto: dok.)