INFOSEMARANG.COM -- Datangnya bulan Syawal ditandai dengan hari raya Idul Fitri, hari di mana semua umat muslim berbuka setelah puasa sebulan penuh di Ramadan.
Ternyata, pada bulan syawal ini umat muslim dianjurkan untuk melakukan Puasa Syawal selama 6 hari.
Melaksanakan Puasa Syawal adalah hal dilakukan oleh Rasullulah SAW.
Baca Juga: 10 Keutamaan Silaturahmi Lebaran Idul Fitri, Salah Satu Ibadah yang Membawa Banyak Sekali Manfaat
Sehingga melaksanakan Puasa Syawal merupakan amalan sunnah.
Keutamaan mengerjakan puasa setelah bulan Ramadan disampaikan Abu Ayyub Al-Anshari RA, Rasullulah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan dan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seperti dia berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)
Baca Juga: Sebanyak 15.475 Narapidana Dapat Remisi di Momen Idul Fitri 2023, 271 di Antaranya Kasus Korupsi
Melansir NU.or.id, Puasa Syawal sangat diutamakan untuk dilakukan pada tanggal 2 hingga 7 Syawal.
Sehari paska merayakan Idul Fitri atau lebaran. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun, tidak berurutan tetap mendapat keutamaan Puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Sementara itu, tata cara pelaksanaan Puasa Syawal sama halnya dengan puasa Ramadan.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Olahraga Setelah Idul Fitri, Seimbangkan Kondisi Tubuh Usai Makan Banyak
Umat muslim diharuskan menahan lapar, haus dan segala jenis hawa nafsu. Memperbanyak ibadah dan amalan baik.
Adapun bacaan niat Puasa Syawal adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”
Baca Juga: Link Nonton Mangkujiwo 2 Full Movie Telegram atau LK21? Cek DISINI
Karena ini puasa sunnah, maka jika lupa niat pada malam hari boleh niat pada siang harinya. Berikut adalah niat puasa Syawwal jika dibaca di siang hari,
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”
Lalu, apakah umat muslim yang masih punya hutang puasa ramadan boleh melaksanakan Puasa Syawal?
Baca Juga: Soal Dirinya Jadi Capres PDIP,Ganjar Pranowo : Ibu Mega miliki Intuisi Politik yang Sudah Teruji
Dari Ibnu Hambali dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif. Ibnu Rajab Al Hambali berkata:
“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Baca Juga: Diskon Tarif Arus Balik Lebaran 2023 untuk Pengguna Transportasi Umum, Cek Info Lengkapnya di Sini
Ia juga mengatakan bahwa:
“Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari Puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).
Baca Juga: Kunjungi Klenteng Sam Poo Kong Saat Liburan ke Semarang, Cek Info Tiket Masuk di Sini
Demikian penjelasan mengenai ketentuan bagi umat muslim yang ingin melaksanakan Puasa Syawal.