INFOSEMARANG.COM -- Salah satu amalan sunnah di bulan Syawal yang mempunyai keutamaan luar biasa dan sayang untuk dilewatkan adalah Puasa Syawal.
Dianjurkan untuk dikerjakan satu hari setelah hari raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 2 hingga 7 Syawal secara berturut-turut selama 6 hari.
Akan tetapi bila dikerjakan tidak 6 hari secara berturut-turut, umat muslim tetap mendapatkan pahala Puasa Syawal.
Baca Juga: Rendang Lebaran Masih Ada Sisa? Jangan Khawatir, Begini Cara Menyimpannya Supaya Tidak Basi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).
Dalam Kita turats Nihayatuz Zain, karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, disebutkan Idealnya puasa sunah Syawal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Raya Idhul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.
Baca Juga: 10 Keutamaan Silaturahmi Lebaran Idul Fitri, Salah Satu Ibadah yang Membawa Banyak Sekali Manfaat
Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal.
Saking besarnya keutamaan puasa ini, seseorang yang berhalangan melaksanakannya di bulan Syawal, dianjurkan mengqadhanya di bulan lain.
Baca Juga: Jangan Sampai Gagal! Berikut 5 Tips Memilih Tempat Wisata Saat Libur Lebaran Idul Fitri
Adapun tata cara pelaksanaan puasa Syawal ini, sama dengan puasa pada umumnya. Yakni sebagai berikut:
- Membaca niat
- Dianjurkan untuk makan sahur
- Menahan makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
- Bersegera untuk berbuka jika tiba waktu maghrib.
Baca Juga: Soal Dirinya Jadi Capres PDIP,Ganjar Pranowo : Ibu Mega miliki Intuisi Politik yang Sudah Teruji
Lantas mana yang lebih utama? bayar hutang puasa ramadan atau melaksanakan Puasa Syawal?
dari Ibnu Hambali dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif. Ibnu Rajab Al Hambali berkata:
“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Baca Juga: Link Nonton Mangkujiwo 2 Full Movie Telegram atau LK21? Cek DISINI
Ia juga mengatakan bahwa:
“Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari Puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).
Baca Juga: Ganjar Mengaku Tak Tahu Menahu Soal Dirinya Jadi Bakal Capres PDIP: Tiba-tiba muncul...
Itulah penjelasan bagi Anda yang ingin menjalankan ibadah Puasa Syawal namun masih mempunyai hutang puasa ramadan.***