Anak usia dini sudah disekolahkan, perbedaan mainan di sekolah dengan di rumah bisa memberi dampak untuk si anak lho, orangtua yuk beri perhatian lebih ke anak.
INFOSEMARANG.COM - Beda bermain di rumah dengan sekolah untuk anak usia dini, bisa berdampak pada kesehatan anak. Tahukah ayah bunda, menyekolahkan anak usia dini akan mempengaruhi perkembangan motoriknya?
Psikolog anak, Elly Risman, mengatakan anak usia dini semestinya belum bersekolah karena sebaiknya mengasah motorik kasarnya bersama orangtuanya sendiri.
Meski anak sekolah di kelompok bermain dan sejenisnya, perlu diketahui jika permainan di sekolah beda dengan permainan di rumah.
Baca Juga: Tepatkah Menyekolahkan Anak Usia Dini? Begini Penjelasan Psikolog Anak
Di sekolah, anak harus teratur mengikuti permainan atau waktu yang diberikan oleh gurunya, sedangkan di rumah mereka bebas berkreasi tanpa aturan yang ketat.
Motorik kasar anak usia dini yang belum terselesaikan dipaksa harus bisa lanjut ke belajar ke motorik halus. Sebagai contoh, anak yang baru merangkak dipaksa untuk belajar berjalan padahal kondisi kakinya belum kuat.
Motorik berkaitan dengan perasaan sehingga perasaan ini harus dikembangkan lebih dahulu. Pelajari perasaan si anak baru pikirkan kognitifnya setelah usianya cukup.
Tidak semua hal yang cepat akan berdampak baik. Pikirkan kondisi psikologis anak. Jangan sampai keputusan menyekolahkan anak saat usia dini dengan harapan anak menjadi pintar justru membuat mereka bosan atau trauma ke sekolah.
Ingat, anak setidaknya akan menjalani sekolah cukup lama. Enam tahun untuk sekolah dasar dan 6 tahun untuk sekolah menengah. Belum ditambah jika anak akan bersekolah ke perguruan tinggi.
***