INFOSEMARANG.COM- Menelisik sejarah Kelurahan Kaligawe di Kota Semarang telah lama menjadi fokus perhatian masyarakat.
Terkenal sebagai tempat perlawanan sopir gerobak melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda, Kaligawe juga memiliki catatan sebagai zona rawan banjir yang perlu diperhatikan di Kota Semarang.
Pada 4 Februari 1935, terjadi peristiwa kerusuhan yang melibatkan tukang gerobak dan aparat keamanan.
Baca Juga: Viral 341 Imigram Rohingya Terdampar di Aceh, Warganet Cemaskan Hal Ini: Mending Hati-hati
Dilansir dari buku Laporan-Laporan tentang Gerakan Protes di Jawa pada Abad XX dari Arsip Nasional Republik Indonesia, peristiwa ini bermula ketika aparat keamanan di perbatasan Kaligawe menghentikan gerobak-gerobak dari Desa Genuk yang akan masuk Semarang pada 1 Februari 1935.
Pengemudi gerobak dilarang masuk karena belum membayar pajak.
Sebagai respons, pengemudi gerobak berkumpul di rumah seorang mandor bernama Sukaeni di Dukuh Tanggulangin, Kelurahan Banjardewa pada 2 Februari.
Baca Juga: Viral 341 Imigram Rohingya Terdampar di Aceh, Warganet Cemaskan Hal Ini: Mending Hati-hati
Pertemuan ini, dihadiri sekitar 60 orang, termasuk R. Ahmad, seorang warga Cikampek yang tinggal di rumah Sukaeni.
Sukaeni memperkenalkan R. Ahmad sebagai sosok sakti dan memberi syarat kepada tukang gerobak untuk masuk ke Kota Semarang tanpa membayar pajak.
Syaratnya adalah membawa surat jimat dengan membayar tiga sen.
Baca Juga: YG Tegaskan Ahyeon Tak Hengkang dari BABYMONSTER, Hanya Tak Ikut Debut
Pada 4 Februari 1935, para pengemudi gerobak yang telah memperoleh jimat menerobos masuk ke Semarang.
Tetapi pertikaian terjadi di perbatasan Kaligawe.
Dampaknya, empat orang dilaporkan meninggal dunia, meskipun tidak dijelaskan apakah mereka adalah para kusir atau petugas keamanan dari pemerintah Hindia Belanda.
Baca Juga: Bukan Pelit, Ini Alasan Wristband Konser Coldplay Harus Dikembalikan
Sekarang, Kaligawe, yang merupakan kelurahan di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, masih memiliki tantangan yakni zona rawan banjir rob karena lokasinya yang dekat dengan laut.
Pada Selasa (14/11/2023), Jalan Alteri Yos Sudarso di Kaligawe kembali tergenang air akibat hujan deras.
Meskipun menjadi daerah rawan banjir, banyak pengendara kendaraan yang tetap melintas, menyebabkan sejumlah kendaraan mengalami mogok.
Baca Juga: Momen Romantis Pria Melamar Kekasih di Konser Coldplay Jakarta, Langsung Diterima
Sejarah panjang Kaligawe mencerminkan tantangan yang terus dihadapi oleh masyarakatnya, terutama dalam menjaga ketahanan dari risiko banjir.***