INFOSEMARANG.COM -- Kota Semarang tidak hanya istimewa dengan warisan sejarah dan budayanya, tetapi juga memiliki destinasi ekowisata yang luar biasa.
Dua destinasi ekowisata itu yakni yaitu Ekowisata Mangrove Tapak di Desa Tapak dan Waduk Jatibarang.
Ekowisata Mangrove Tapak, terletak di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu. Sedangkan, Waduk Jatibarang terletak di Kelurahan Kandri, Gunungpati.
Bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi kedua tempat ini juga penting bagi pendidikan pelestarian alam dan lingkungan, serta memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.
Berikut penjelasan ringkas Ekowisata Mangrove dan Waduk Jatibarang seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Semarang:
1. Ekowisata Mangrove Tapak
Salah satu ekosistem yang dijadikan destinasi ekowisata di Kota Semarang adalah Mangrove Tapak di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu.
Mangrove Tapak dikenal memiliki kondisi yang sangat baik dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Selain berfungsi sebagai pemecah gelombang laut untuk menghindari abrasi, Mangrove Tapak juga menjadi rumah bagi jutaan pohon mangrove.
Keunikan pemandangan dan spot foto yang instagramable membuat Mangrove Tapak menjadi destinasi yang menarik.
Tidak hanya sebagai daya tarik pariwisata, tetapi juga sebagai tempat edukasi tentang pohon bakau.
Baca Juga: Tanding Malam Ini! El Rumi vs Jefri Nichol dalam Superstar Knockout, Nonton Live Streaming di Sini
Destinasi ekowisata kedua di Kota Semarang adalah Waduk Jatibarang, terletak di Kelurahan Kandri, Gunungpati.
Waduk Jatibarang tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Semarang, tetapi juga menjadi tujuan pariwisata.
Para pengunjung dapat menikmati keindahan Goa Kreo, panorama waduk, pertunjukan wayang, dan berbagai atraksi lainnya.
Pengelolaan ekowisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat setempat.
Pembangunan Objek Wisata Waduk Jatibarang meningkatkan pendapatan warga, mengubah pola hidup mereka.
Dengan memanfaatkan fasilitas pariwisata di Waduk Jatibarang, masyarakat sekitar dapat beralih dari pekerjaan pertanian tradisional.
Dengan keberagaman destinasi ekowisata yang dimiliki, Kota Semarang tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga menunjukkan komitmen pada konservasi alam dan pembangunan berkelanjutan.***