INFOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah berencana memperbarui armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang pada 2024 untuk meningkatkan efisiensi moda transportasi massal.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan kajian oleh Dinas Perhubungan untuk menentukan peremajaan armada.
Peremajaan ini melibatkan beberapa aspek, termasuk rute, komposisi bus, dan kapasitas bus di berbagai koridor yang dilayani oleh Trans Semarang.
Baca Juga: CATAT! Tanggal Pemutihan Pajak Kendaraan Akhir Tahun 2023 di Jawa Tengah
Hevearita menyoroti kebutuhan untuk mengevaluasi penggunaan armada pada jam-jam tertentu yang cenderung sepi.
"Kami perlu memastikan efektivitas penggunaan armada, termasuk mempertimbangkan penggantian mikrobus untuk koridor yang kurang padat," ujarnya.
Hevearita juga menekankan perlunya kajian menyeluruh di seluruh koridor untuk memastikan bahwa peremajaan dilakukan dengan tepat.
Ia menyebutkan kemungkinan penggunaan feeder bus untuk koridor yang minim penumpang sebagai opsi yang lebih efisien.
Kepala BLUD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto, menambahkan bahwa proses kajian akan melibatkan konsultan untuk memastikan hasilnya komprehensif.
Penggantian bus medium dengan mikrobus akan dievaluasi dari segi biaya operasional kendaraan (BOK) dan dampaknya terhadap konsumsi bahan bakar.
Baca Juga: Belum Berhasil, TikTok Shop Masih Berusaha Buka Kembali di Indonesia
"Nanti akan dihitung BOK-nya terlebih dahulu, termasuk pengaruhnya ke konsumsi bahan bakar atau operasional dan lainnya," jelasnya.
Peremajaan ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan BOK Pemkot Semarang.
Salah satu koridor yang menjadi fokus evaluasi adalah Koridor 7 yang melayani rute Balai Kota Semarang-Eks Terminal Terboyo PP.
"Kami akan mengevaluasi operasional Koridor 7 dan merencanakan penambahan satu koridor lagi dengan konsep sub-feeder," tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Trans Semarang dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Evaluasi ini sejalan dengan upaya Pemkot Semarang untuk terus meningkatkan kualitas transportasi publik di kota tersebut.***