INFOSEMARANG.COM - Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik untuk membawa bakteri Wolbachia. Bakteri ini dapat mencegah virus dengue, zika, dan demam kuning berkembang biak di dalam tubuh nyamuk.
Penyebaran nyamuk Wolbachia telah dilakukan di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Namun, penyebarannya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian orang khawatir bahwa nyamuk Wolbachia berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Bagaimana cara kerja nyamuk Wolbachia?
Nyamuk Wolbachia betina menghasilkan telur yang hanya dapat dibuahi oleh nyamuk Wolbachia jantan. Jika nyamuk Wolbachia betina dibuahi oleh nyamuk Aedes aegypti jantan biasa, maka telurnya akan mati.
Baca Juga: Koreografer BTS Dikabarkan Dipecat Usai Lakukan Penipuan dan Penggelapan Uang
Bakteri Wolbachia juga dapat mengubah perilaku nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Wolbachia betina lebih cenderung bertelur di tempat-tempat yang tidak disukai oleh nyamuk Aedes aegypti biasa, seperti di tempat yang terang dan ramai.
Apakah nyamuk Wolbachia berbahaya?
Berdasarkan hasil penelitian, nyamuk Wolbachia tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Nyamuk Wolbachia tidak dapat menggigit manusia dan tidak dapat menyebarkan penyakit.
Baca Juga: Cara Kerja Nyamuk Wolbachia, Bakal Gantikan Populasi Nyamuk Aedes Aegypti
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia dapat mengurangi kasus demam berdarah, zika, dan demam kuning.
Nyamuk Wolbachia adalah teknologi yang menjanjikan untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Teknologi ini telah terbukti aman dan efektif dalam mengurangi kasus demam berdarah, zika, dan demam kuning.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Aktor Ganteng Favorit, Ungkap Rahasia Kepribadian Anda!
Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas nyamuk Wolbachia dalam jangka panjang.