INFOSEMARANG.COM - Nyamuk Wolbachia disebut dapat menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam melakukan program penyebaran Nyamuk Wolbachia yang diuji sejak Mei 2023.
Kabarnya dengan program ini, Pemkot Semarang berharap adanya penurunan angka DBD.
Baca Juga: Gempa Padang Jumat Sore, BMKG Sebut Terasa di Wilayah Ini
Lantas setelah 6 berlalu bagaimana dampaknya Saat ini?
Kadis Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam menyebut, sudah ada penurunan kasus DBD di Kecamatan Tembalang.
Dari 98 kasus di tahun 2022, menjadi 52 kasus DBD tahun 2023.
"Lalu Kecamatan Banyumanik periode Januari sampai September di mana penderita DBD ada di angka 83 di tahun 2022, namun dalam periode yang sama turun menjadi 29 kasus di tahun 2023," kata Hakam.
Baca Juga: Sebanyak 39 Tahanan Palestina Bebas Selama Hari Pertama Gencatan Senjata
Diketahui, penyebaran Nyamuk Wolbachia dilakukan serentak ke 12 Kelurahan.
Termasuk, Banyumanik, dan Kecamantan Gunung pati baru pada 21 November 2023 kemarin.
Dalam keterangan lanjutan Hamka menuturkan, bakteri Wolbachia yang menekan replikasi virus dengue, zika, dan chikungnya dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Baca Juga: Ini Penyebab Laga Persebaya vs PSIS Ditunda di Gresik?
Jadi virus dengue disuntikkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia, maka virus dengue tidak dapat berkembang di dalam tubuh nyamuk yang mengandung Wolbachia
Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan lakukan Pemeriksaan Jentik Nyamuk.
Ia pun menyebut jika program pemerintah untuk menekan angka kasus DBD tidak perlu dikhawatirkan.
Baca Juga: Misteri Pemain Baru Gabung di PSIS Semarang yang Main di Piala Dunia U 17 2023?
"Masyarakat jangan khawatir, lah. Intinya adalah masyarakat jangan khawatir, jangan takut, karena kalau program dari pemerintah itu tidak bakal menjerumuskan, tidak mungkin untuk membuat masalah atau malah nambah banyak penyakit," kata Ita.***