Antisipasi Banjir, Pemkot Semarang Keruk Sedimentasi di Kaligawe dan Buat Tanggul Darurat di Dinar Mas

Antisipasi banjir, Pemkot Semarang kebut pembersihan sedimentasi saluran air di wilayah kota. (Sumber : Instagram/dpukotasemarang)

INFOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mempercepat langkah-langkah penanggulangan banjir, dengan fokus pada pengerukan sedimentasi di sepanjang saluran Jalan Kaligawe, dari bawah terowongan tol hingga depan RSI Sultan Agung Semarang.

Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, menjelaskan bahwa pengerukan sedimentasi saluran selebar 3 meter dan panjang 1.5 km ini diharapkan selesai dalam dua minggu ke depan.

Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran aliran air di kawasan yang sering kali terkena banjir hingga mencapai muara di Sungai Sringin.

Baca Juga: Jerman 1-0 Spanyol dan Argentina Bantai Brasil 3-0, Bertemu di Babak Semifinal Piala Dunia U-17 2023 pada 28 November Mendatang

Selain itu, upaya penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang saluran Jalan Raya Kaligawe telah dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang.

Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko hambatan pada proses pengerukan dan meminimalkan potensi sumbatan saluran air.

Dalam koordinasi dengan BBWS Pemali Juana, DPU Kota Semarang juga mengoptimalkan Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sungai Sringin.

Sebanyak 11 pompa dengan kapasitas masing-masing 2.000 liter per detik disiapkan untuk memaksimalkan aliran air di wilayah Kaligawe, Kecamatan Genuk, dan sekitarnya.

Pompa khusus tetap disiapkan untuk wilayah tikungan tol dan tikungan RSI Sultan Agung, sementara satu pompa khusus disiapkan untuk wilayah Padi Raya.

Baca Juga: Aldi Sahilatua Nababan Diduga Dibunuh, Apa Saja Tanda-tanda Kekerasan? Ini Jawaban Polisi

Dalam upaya tanggap darurat, DPU Kota Semarang bersama BBWS Pemali Juana menyiagakan pompa "mobile" yang siaga 24 jam di berbagai wilayah Kota Semarang.

Tidak hanya di Kaligawe, Pemkot Semarang juga fokus pada wilayah berpotensi banjir lainnya, seperti di Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Hisam menjelaskan bahwa pembangunan tanggul darurat, berupa tanggul bronjong dan kisdam, terus dilakukan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon yang melintasi Perum Dinar Indah RT 06, RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Sungai Babon, yang merupakan muara dari aliran Sungai Pengkol, pernah beberapa kali jebol, menggenangi Perumahan Dinar Indah pada musim hujan sebelumnya.

DPU Kota Semarang telah membuat tanggul bronjong sepanjang 23 meter pada tepi Sungai Babon, dengan tinggi 3 meter, dan ditargetkan selesai pada minggu pertama Desember 2023.

Baca Juga: Ngeri, Bocah SD di Pekalongan Ditemukan Tewas Gantung Diri Saat Hendak Dibangunkan Tidur

Melalui kerjasama dengan BBWS Pemali Juana dan Lurah Meteseh, tanggul bronjong ini direncanakan akan diteruskan pembangunannya sepanjang 30 meter.

Semua upaya ini diambil dengan harapan agar curah hujan ekstrem tidak lagi menyebabkan jebolnya tanggul dan mengancam kawasan Perumahan Dinar Indah yang saat ini masih dihuni oleh 28 KK dari total 39 KK yang sebelumnya tinggal di perumahan tersebut.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI