Kemen PUPR Bakal Rombak Sungai Waru untuk Pencegahan Banjir di Semarang, Mbak Ita Targetkan 2024 Sudah Dimulai

Mbak Ita beber rencana Kemen PUPR optimalkan Sungai Waru untuk pencegahan banjir di wilayah Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur. (Sumber: Humas Pemkot Semarang)

INFOSEMARANG.COM -- Sungai Waru bakal dioptimalkan sebagai pencegahan banjir di daerah Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan rencana ini akan dilaksanakan pada 2024 dan telah masuk dalam strategi pencegahan banjir yang dicanangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kemarin, Pak Menteri PUPR menugaskan membuat DED (detail engineering design). Harapan saya bisa selesai secepatnya dan mulai dikerjakan agar banjir di Genuk dan Semarang Timur bisa teratasi," kata Mbak Ita dikutip dari Antara.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, 155 Remaja di Demak Idap HIV/AIDS, Total Kasus 847 ODHA

Sungai Waru merupakan saluran air yang berasal dari daerah Gayamsari, Sawah Besar, dan Pedurungan yang bermuara ke Sungai Tenggang, yang selama ini sering menyebabkan banjir di sekitarnya.

Mbak Ita mengungkapkan dengan optimalisasi Sungai Waru, diharapkan dapat mengurangi tekanan di Sungai Tenggang.

Langkah ini akan diikuti dengan peningkatan pada beberapa anak sungai dan instalasi pompa, seperti Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo.

"Nanti akan dioptimalkan beberapa anak sungai ini untuk masuk ke Sungai Waru ataupun Kandang Kebo, kemudian diteruskan di Banjir Kanal Timur (BKT) karena di sana ada pompa juga," katanya.

Untuk mewujudkan optimalisasi Sungai Waru, katanya, perlu dibuat sudetan di wilayah Gayamsari dan sekitar Sawah Besar agar air dapat dikendalikan dengan polder dan pompa, serupa dengan cara yang diterapkan di Semarang Barat melalui Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) dan Semarang Tengah melalui Sungai Semarang.

Baca Juga: Pamitan Siap Wamil, Jungkook BTS Pamerkan Kepala Botaknya

"Makanya, sungai dan pompa di Waru ini akan dioptimalkan. Nantinya, akan dibuat sudetan lalu diarahkan ke BKT, agar beban Sungai Tenggang berkurang," ujarnya.

Dengan optimalisasi ini, lanjutnya, upaya Pemkot Semarang dalam menanggulangi banjir dapat merata, terutama di wilayah Genuk, Tlogosari, Muktiharjo Kidul dan Lor, serta Pedurungan.

Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah mengoperasikan 11 unit pompa portabel.

Pompa tersebut terdiri dari empat unit di Sungai Tenggang, dua di Sungai Sringin, tiga di Terboyo, dan sisanya tersebar di beberapa lokasi, termasuk di Gebang Sari.

"Kemarin juga disampaikan Pak Menteri, pompa yang ada di Sringin dan Tenggang targetnya selesai diperbaiki 5 Desember nanti. Sementara saat perbaikan di-'support' 11 pompa portabel," katanya.

Baca Juga: Viral Santri Ponpes PDF Ma'had Aly Walindo Pekalongan Keliling Jual Kalender, Wajarkah?

Pekan lalu, sejumlah wilayah di Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari, Semarang mengalami banjir setelah hujan deras semalam. Hal ini disebabkan oleh kinerja Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sringin yang tidak optimal.

Dalam peristiwa banjir beberapa waktu lalu, Rumah Pompa Tenggang mengalami kerusakan pada tiga dari enam unit pompa yang dimilikinya. Sementara di Rumah Pompa Sringin, dari lima unit pompa yang ada, dua di antaranya rusak.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI