INFOSEMARANG.COM -- Waspada cuaca ekstrem datang lebih dini di musim hujan, Pemerintah Kota Semarang mengirim surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana.
Surat Edaran ini secara khusus ditujukan kepada rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), kelurahan, lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), dan kecamatan sebagai upaya pencegahan dan penanganan bencana.
Potensi bencana alam yang mungkin terjadi karena cuaca ekstrem ialah banjir, rob, dan tanah longsor, terutama dengan meningkatnya curah hujan.
Baca Juga: Mengkhawatirkan, 155 Remaja di Demak Idap HIV/AIDS, Total Kasus 847 ODHA
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mencatat bahwa meskipun hujan deras biasanya terjadi pada bulan Februari, namun pada Desember ini kota Semarang telah diguyur hujan intensitas tinggi.
Dia mengingatkan masyarakat untuk terus waspada, mengingat perubahan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi.
"Biasanya hujan deras baru turun sekitar bulan Februari, tetapi pada Desember ini hujan deras sudah mengguyur Semarang. Mungkin ada yang ngiranya (hujan) Februari, dan sekarang masih musim kering. Sekarang kan berbeda. Makanya, terus menerus diupayakan kewaspadaan terhadap bencana," ujarnya.
Ita juga menyoroti bahwa bencana alam, seperti banjir, tidak dapat diprediksi dengan pasti. Contohnya adalah banjir yang biasanya terjadi di daerah pesisir, namun belakangan juga terjadi di dataran tinggi.
"Seperti dua malam lalu ada banjir di wilayah Semarang Atas. Kami terus menyiapkan pencegahan terhadap bencana yang diharapkan bisa terpenuhi di semua lini," tambahnya.
Baca Juga: Panduan Lengkap Pendaftaran PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi: Tanggal, Tahapan, dan Persyaratan
Belakangan ini, sejumlah wilayah di Kota Semarang, terutama Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur, mengalami banjir akibat hujan yang terus menerus.
Selain itu, tercatat adanya tanah longsor di kawasan Dewi Sartika, Gunungpati, Semarang, yang meski tidak menimbulkan korban jiwa, menyebabkan tertutupnya akses jalan utama.
BPBD Kota Semarang juga telah mengantisipasi potensi rob dengan ketinggian mencapai satu meter di wilayah Pantura Jawa pada Desember 2023, sesuai peringatan dari BMKG.
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang memprediksi peningkatan ketinggian air pasang laut pada awal Desember dan pertengahan Desember 2023.***