Klarifikasi Pemkab Semarang Soal Video Penyerahan Bantuan Makanan Lansia Ditukar dengan Kemasan yang Lebih Kecil

Klarifikasi lengkap terkait video viral bantuan makanan kepada Lansia di Semarang. (Sumber : Instagram @beritasemaranghariini)

INFOSEMARANG.COM -- Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pria yang memberikan paket makanan kepada seorang nenek di depan rumah.

Namun, setelah pria tersebut merekam proses tersebut, ia menggantikan paket makanan dengan ukuran yang lebih kecil.

Paket yang lebih besar kemudian diambil kembali oleh seorang pria yang merupakan kurir, sebelum meninggalkan perempuan lansia tersebut.

Rekaman video ini mendapatkan perhatian dari warganet setelah diunggah ke media sosial.

Video berdurasi 1,06 menit awalnya diduga terjadi di Salatiga. Namun, setelah penelusuran, peristiwa ini sebenarnya terjadi di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, tepatnya di Dusun Klero Wetan, Desa Klero.

Baca Juga: Kronologi Caleg PSI Kota Malang Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Sempat Tidak Bisa Dihubungi dan Tak Diketahui Keberadaannya

Perempuan lansia dalam video tersebut adalah Mbah Widodo yang berusia 70-an tahun.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang, Istichomah, menjelaskan bahwa paket makanan tersebut adalah bantuan Permakanan untuk Lansia dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Lansia di Kabupaten Semarang menjadi penerima manfaat program bantuan tersebut, termasuk di Kecamatan Tengaran.

Hingga November, terdapat 73 lansia tunggal di Kecamatan Tengaran yang menerima bantuan ini. Pada awal Desember 2023, jumlahnya bertambah menjadi 102.

“Mbah Widodo salah penerima manfaat tambahan yang baru menerima bulan Desember ini,” kata Istichomah.

Video viral tersebut melibatkan seorang kurir dari kelompok masyarakat (pokmas) Kecamatan Tengaran. Kurir ini mendistribusikan paket makanan dengan biaya Rp 1.000 per lansia.

Karena lokasi penerima manfaat tersebar di beberapa desa, paket makanan tambahan harus diterima sebelum jam 07.00 WIB agar tidak basi.

Namun, karena kurir hanya satu, tambahan 29 paket dikemas dengan plastik agar dapat diangkut dengan cepat.

Baca Juga: Detik-detik Banjir Bandang di Sukolilo Pati, Air Genangi Rumah Warga hingga Jalan Raya

“Jadi untuk menyingkat waktu dan menyiasati kapasitas angkut, wadah yang digunakan tidak lagi boks melainkan wadah yang lebih ringkas walaupun sebenarnya isiannya sama dan hanya kemasannya saja yang memang berbeda,” katanya.

Istichomah menegaskan bahwa tidak ada kecurangan dalam program ini, dan kurir hanya mengambil gambar kemasan boks untuk laporan karena ada tambahan paket dengan kemasan plastik.

Hal ini belum disosialisasikan kepada penerima manfaat dan masyarakat, menyebabkan asumsi yang berbeda ketika video diunggah ke media sosial.

Perekam video tersebut, Rozikin (22 tahun), adalah kerabat Mbah Widodo yang belum mengetahui ada bantuan permakanan lansia.

Ia merekam video pada Sabtu pagi setelah curiga adanya pengiriman paket, padahal Mbah Widodo tidak pernah memesan makanan.

Baca Juga: Heboh Penemuan Bayi Mungil di Jembatan Makam Jatirejo Gunungpati, Kondisi Masih Hidup

Rozikin sempat memanggil kurir untuk bertanya, tetapi kurir tersebut tidak merespon dan langsung pergi.

Meski demikian, Rozikin tetap curiga karena paket yang diberikan ditukar dengan yang lebih kecil. Ia pun mengunggah rekaman tersebut ke media sosial.

Tak disangkanya video tersebut viral dan menjadi perbincangan di media sosial.

Meskipun video telah dihapus setelah permasalahan terungkap, Rozikin berharap agar program pemerintah dapat diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI