INFOSEMARANG.COM -- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul lonjakan kasus COVID-19 di wilayahnya yang kini mencapai 15 kasus.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada. Jumlah 15 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi ini merupakan hasil kontak erat dengan warga pertama yang terinfeksi," ujar Ita, sapaan akrabnya, di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Rabu, 13 Desember 2023.
Pada hari Senin, 11 Desember 2023, Pemerintah Kota Semarang melaporkan penemuan tiga kasus COVID-19 terkait erat dengan perjalanan ke Singapura yang saat ini tengah mengalami peningkatan kasus.
Ketiganya berasal dari Kecamatan Tembalang, Mijen, dan Banyumanik telah menjalani isolasi mandiri dengan gejala ringan.
Pada Rabu, kasus meningkat menjadi 15 kasus, kemudian pada Kamis, 14 Desember 2023 terpantau di dashboard siaga corona tercatat 19 kasus terkonfirmasi (dirawat).
Dari Kota Semarang sebanyak 13 kasus dan luar Semarang 6 kasus.
Mbak Ita mengatakan, salah satu langkah pencegahan yang ditekankan adalah penerapan protokol kesehatan di tempat umum, termasuk penggunaan masker, terutama bagi yang merasa tidak sehat, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang telah mengadakan rapat koordinasi dengan rumah sakit, puskesmas, dan tim dari kelurahan dan kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: Adu Banteng Motor vs Motor di SPBU Tlogosari Jl Soekarno Hatta, 1 Orang Tak Sadarkan Diri
Ia menegaskan bahwa langkah-langkah penanganan COVID-19 sudah diambil, meskipun belum ada indikator darurat dari pemerintah pusat, termasuk kesiapan satuan tugas (satgas) COVID-19.
"Kami sudah berkoordinasi dengan forkompinda. Jika jumlah kasus COVID-19 terus meningkat, kami akan membentuk tim Satgas COVID-19 seperti sebelumnya," tambahnya.
Mengenai pembentukan satgas COVID-19, Ita menyatakan bahwa masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, namun sebagai tindakan antisipatif, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sudah dilakukan.
Hingga saat ini, Ita menyatakan bahwa belum ada rencana untuk menggunakan kembali Rumah Dinas Wali Kota Semarang sebagai tempat isolasi terpusat seperti pada awal pandemi COVID-19. Namun, rumah sakit di wilayah tersebut sudah siap.
"Belum ada rencana untuk menggunakan rumah dinas sebagai tempat isolasi terpusat, tetapi rumah sakit sudah menyiapkan diri menghadapi lonjakan kasus," ungkapnya.
Baca Juga: Waspada Aksi Cabul Pria di Mugas, Nekat Lecehkan Perempuan yang Belanja di Minimarket
Selain itu, Ita juga meminta agar kelurahan dan kecamatan mengaktifkan kembali "Kampung Siaga Candi Hebat" sebagai langkah antisipasi agar kasus COVID-19 tidak melonjak drastis.***