INFOSEMARANG.COM - Rektor UNIKA Soegijapranata Semarang, Ferdinandus Hindiarto mengkonfirmasi jika dirinya diminta Polrestabes Semarang untuk membuat video narasi positif tentang pemerintahan Jokowi.
Hal ini diduga menyusul pernyataan sikap dan petisi sejumlah Guru Besar dari berbagai Universitas di Indonesia tentang darurat demokrasi dan darurat kenegarawanan.
Ferdinandus mengaku jika saat diminta hal tersebut, dirinya langsung menolak permintaan tersebut.
Baca Juga: Tata Cara Mencoblos Pemilu 2024, Pemilih Pemula Wajib Tahu Agar Suara Dihitung SAH!
"Mohon maaf bapak kami memilih untuk tidak membuat itu (video yang diminta)" ujarnya dilansir instagram @frix.id
Pihak dari Polrestabes Semarang lantas kembali menghubunginya dan memberi contoh video yang dimaksud dari sejumlah Rektor lainnya.
Akan tetapi, Ferdinandus tetap menolak dan meminta agar pihak bersangkutan menghormati pilihannya.
"Maka saya katakan, saya tahu pak bapak menjalankan tugas tapi mohon hormati pilihan kami," terangnya.
Ferdinandus menegaskan jika pihaknya tidak membenci gagasan untuk membuat video narasi positif.
"Intinya itu bukan kami membenci, tidak, ketika itu hal baik kami katakan baik, tapi ketika itu tidak pas maka kami katakan tidak pas," tandasnya.***