Tragis! 12 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal, Mayoritas KPPS

KPPS Pemilu 2024. (Sumber: KPU)

INFOSEMARANG.COM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada 12 orang petugas penyelenggara pemilu meninggal dunia di wilayahnya, di mana tujuh orang di antaranya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Penyebabnya tak lain karena tahapan puncak pemungutan suara atau coblosan pada Rabu (14/2/2024) lalu, banyak menguras tenaga sehingga membuat para petugas jatuh sakit.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes Jateng, Elhamangto Zuhdan, mengatakan ada 12 orang yang meninggal dunia di hari pemungutan suara Pemilu 2024.

Baca Juga: Waduh! Beberapa Kades Temanggung Diduga Terlibat Kecurangan Pemilu, Memenangkan Paslo Nomor...

Kendati tak memperinci secara keseluruhan, belasan orang itu merupakan jumlah campuran dari petugas KPPS, linmas, pemilih, hingga saksi.

“KKPS ada tujuh orang. Dan rata rata yang meninggal ada komorbid (penyakit penyerta atau bawaan). Ada gangguan pembuluh darah dan jantung. Seperti di Wonosobo itu umur 43 tahun tapi komorbid diabetes karena memang sat pemilu berlangsung membutuhkan kondisi fit, karena menguras pikiran dan tenaga,” ujarnya seperti dikutip Infosemarang.com pada 19 Februari 2024.

Elham memastikan para petugas KPPS yang sakit telah mendapatkan pelayanan berjenjang dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Juga: Tinggalkan Jihan Fahira, Komedian Komeng Raih 1,5 Juta Suara DPD RI Dapil Jabar

Sebab, sejak awal sudah ada kerja sama antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan BPJS terkait dukungan kesehatan bagi petugas penyelenggara pemilu.

“Sudah ada koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Sudah memberikan edaran bersama," lanjutnya.

"Ada kerja sama untuk dukungan pemeriksaan kesehatan untuk anggotaa KPPS, dari anggota, sekretariat panitia, KPPS juga sampai nanti pemilihan bupati/wali kota,” terangnya.

Baca Juga: Wakili Nasdem, Nafa Urbach Raih Suara Tinggi Lampaui Pileg 2019 di DPR RI Dapil Jateng VI

Adapun sejak awal, Elham mengaku Dinkes Jateng telah melakukan upaya pencegahan untuk menjamin kesehatan kepada petugas, salah satunya melalui screening.

Dari hasil screening di awal didapati ada sekitar 4 persen petugas yang berisiko karena memiliki penyakit penyerta.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI