Ini Sosok Aris Pandan, Keturunan Pangeran Pandan Arang ketujuh di Kota Semarang

Aris Pandan, adalah salah satu keturunan Pangeran Pandan Arang ketujuh di Semarang. (Sumber: | Foto: istimewa)

SEMARANG, INFOSEMARANG.COM - Pangeran Pandan Arang merupakan sosok yang cukup dikenal di mata sejarah karena sebagai pendiri Kota Semarang.

Setelah meninggal, Pangeran Pandan Arang beserta istri dan guru spiritualnya dimakamkan di Kota Semarang atau tepatnya di Jalan Mugas Dalam II/4 Semarang.

Aris Pandan, adalah salah satu keturunan Pangeran Pandan Arang ketujuh di Kota Semarang.

Sebagai keturunan pendiri Kota Semarang, Aris menuturkan jika dia punya privilige khusus.

"Sebetulnya bukan privilige sih tapi lebih aktif saja," ungkapnya saat ditemui dalam pergantian luwur makam Ki Ageng Pandanaran, Sabtu 27 Juli 2024.

Aris memaparkan, sejauh ini dia didapuk menjadi pembina seluruh ormas di Kota Semarang. Kemudian yang cukup istimewa, dia selalu diajak diskusi untuk beberapa agenda besar di Semarang.

"Kalau ada kegiatan pemerintah yang sifatnya cukup besar kami selalu diundang dilibatkan dan diajak diskudi termasuk saat Dugderan," ungkapnya.

Sementara terkait agenda pergantian luwur makam Ki Ageng Pandanaran, menurutnya adalah wujud dari sebuah keteladanan dari sosok leluhurnya dalam mendirikan Kota Semarang.

"Ini merupakan wujud dari sebuah keteladanan yang dulu beliau sebagai pencetus Kota Semarang dan jadi bupati pertama di Kota Semarang, dulu masih gabung dengan Kabupaten Semarang," ujarnya.

Sedangkan bagi keluarga sendiri, Aris mengatakan jika sosok Ki Ageng Pandanaran adalah seseorang yang mengayomi khususnya menjabarkan ajaran Islam di Bukit Pragota. Bukit itu kini berubah nama menjadi Bergota.

Kepada keluarga, Ki Ageng Pandanaran juga berpesan ada tiga pesan yang selalu disampaikan secara turun temurun.

"Pertama pemimpin harus berilmu. Kedua adalah berharta, maksudnya mempunyai harta kekayaan dll yang ketika dalam berkuasa (mempunyai kuasa yang lebih) artinya apa? Pemimpin itu menjadi pedoman untuk pemimpin ke depannnya jadi harus orang yang punya ilmu, berharta, dan berkuasa," paparnya.

Kemampuan seorang pemimpin ini menurut Aris harus digunakan untuk kemakmuran masyarakat bukan untuk menindas atau mendzolimi.

"Nah ketiga hal penting ini yang beliau selalu pesankan kepada kami, dan ini menjelang Pilwakot kota semarang beberapa kandidat kemarin juga ziarah ke sini mohon doa restu," pungkasnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI