Rencana Program Makan Bergizi Gratis, Mbak Ita Ingatkan Kerawanan Rantai Bahan Makanan Ini

Mbak Ita mengunjungi simusasi Makan Bergizi Gratis di SMP 21, Banyumanik. (Sumber: | Foto: Dok)

SEMARANG, INFOSEMARANG.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita berharap program Makan Bergizi Gratis yang akan dijalankan pemerintah baru nanti, juga memikirkan rantai pasokan bahan makanan yang ada di pasaran.

Bukan hanya soal hilir terkait produk makanan yang disajikan kepada para siswa, namun juga hulu pasokan bahan makanan.

''Jangan sampai nanti ada kelangkaan bahan makanan tertentu seperti telur, bawang, dan lainnya, karena banyak yang dibeli setelah program ini nanti berjalan,’’ ujarnya.

‘’Bukan hanya hilir, namun hulunya juga harus dipikirkan,'' lanjut Ita.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri hari kedua simulasi Makan Bergizi Gratis yang diselenggarakan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kota Semarang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang, di SMP 21 Semarang, Kecamatan Banyumanik.

Oleh karena itu pihaknya telah mendorong dan menyiapkan sentra-sentra bahan makanan lokal di tiap kecamatan agar meminimalkan kerawanan bahan pangan.

Di lain sisi, ia optimistis program tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena menyangkut banyak kegiatan ekonomi.

Hal serupa diungkapkan Ketua DPC PPJI Kota Semarang Yanti M Sakoer. Ia berharap ada upaya strategis dari pemerintah agar kerawanan kelangkaan bahan makanan tertentu, tidak terjadi saat program Makan Bergizi Gratis nanti dijalankan.

Sementara itu simulasi Makan Bergizi Gratis yang diselenggarakan PPJI Kota Semarang dan Pemkot Semarang, memasuki hari kedua, Selasa 8 Oktober 2024.

Simulasi dilakukan di sembilan SD dan SMP, yang dipusatkan di SMP 21 Semarang. Total sebanyak 900 porsi makanan disumbangkan anggota PPJI dalam acara tersebut.

Menu sehat dan bergizi yang dijasikan adalah nasi goreng ala korea, omelet bayam wortel, tahu krispi, buah melon, dan air mineral. Menu tersebut seharga Rp14.500.

Sebelum diberikan kepada siswa, kelayakan makanan yang disajikan telah diuji oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.

''Ini nasi goreng 'ala-ala korea', yang disesuaikan dengan selera kalian anak-anakku semua. Bergizi, ada sayurnya, lauk nabati, dan hewani,'' ujar Ita di depan siswa di kelas.

''Pasti kebanyakan kalian tidak suka kan? Makan sayur kayak 'girap-girapen', makanya dicampur agar jadi kekinian, tapi gizinya juga terpenuhi,'' lanjutnya.

Dikatakan, menu untuk siswa SD dan SMP dibuat berbeda, karena kebutuhan kalori mereka berbeda. Selain itu, pihaknya juga memikirkan menu untuk siswa SMA.

Simulasi Makan Siang Bergizi rencananya dilaksanakan selama empat hari, Senin-Kamis (7-10/10/2024).

Sedikitnya 4.279 porsi makanan bergizi disumbangkan puluhan katering anggota PPJI Kota Semarang untuk 24 SD dan SMP selama waktu tersebut.

Pada hari kedua, Selasa (8/10/2024), selain pemberian makanan kepada siswa, rencananya juga ada kunjungan dapur produksi anggota PPJI Kota Semarang.

Juga kunjungan dapur yang dibangun TNI AD di Kota Semarang guna mendukung program Makan Bergizi Gratis.

Semula acara ini direncanakan akan dihadiri Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Namun ditunda karena Deddy menghadiri acara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Kawasan Industri Kendal.

''Pak Dandim juga mohon izin karena ada kunjungan Menko Marves Pak Luhut,'' ungkap Ita.

Sementara itu, Ketua DPC PPJI Kota Semarang Yanti M Sakoer menuturkan, pihaknya memiliki tiga misi. Pertama, mengenalkan varian makanan bergizi untuk siswa-siswa sekolah.

Kedua, mengimplementasikan menu makanan bergizi yang sudah disusun Pemkot Semarang.

Terakhir, mengenalkan kepada pemerintah bahwa PPJI sebagai organisasi tempat berkumpul pelaku UMKM di bidang kuliner atau katering, siap menjadi mitra pemerintahkan dalam program Makan Bergizi Gratis.

Di Kota Semarang, UMKM anggota PPJI berjumlah 182, sementara di Jawa Tengah hampir 1.000 anggota.

''Kami siap mendukung dan menjadi mitra pemerintah dalam menyukseskan program ini,'' ujarnya.

Apalagi, lanjut Yanti, selain sudah berpengalaman di bidang penyediaan makanan, angota PPJI Kota Semarang telah memiliki berbagai persyaratan yang diperlukan.

Yaitu, Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Sertifikasi Kompetensi Penjamah Pangan, serta Sertifikat Halal.***

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mengunjungi simuslasi Makan Bergizi Gratis, yang diselenggarakan Kolaborasi Pemkot Semarang dan PPJI Kota Semarang, di SMP 21, Kecamatan Banyumanik, Selasa (8/10/2024).***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI