Rencana Program Makan Bergizi Gratis, Mbak Ita Ingatkan Kerawanan Rantai Bahan Makanan Ini

Sakti Setiawan
Selasa 08 Oktober 2024, 18:34 WIB
Mbak Ita mengunjungi simusasi Makan Bergizi Gratis di SMP 21, Banyumanik.

 (Sumber:  | Foto: Dok)

Mbak Ita mengunjungi simusasi Makan Bergizi Gratis di SMP 21, Banyumanik. (Sumber: | Foto: Dok)

SEMARANG, INFOSEMARANG.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita berharap program Makan Bergizi Gratis yang akan dijalankan pemerintah baru nanti, juga memikirkan rantai pasokan bahan makanan yang ada di pasaran.

Bukan hanya soal hilir terkait produk makanan yang disajikan kepada para siswa, namun juga hulu pasokan bahan makanan.

''Jangan sampai nanti ada kelangkaan bahan makanan tertentu seperti telur, bawang, dan lainnya, karena banyak yang dibeli setelah program ini nanti berjalan,’’ ujarnya.

‘’Bukan hanya hilir, namun hulunya juga harus dipikirkan,'' lanjut Ita.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri hari kedua simulasi Makan Bergizi Gratis yang diselenggarakan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kota Semarang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang, di SMP 21 Semarang, Kecamatan Banyumanik.

Oleh karena itu pihaknya telah mendorong dan menyiapkan sentra-sentra bahan makanan lokal di tiap kecamatan agar meminimalkan kerawanan bahan pangan.

Di lain sisi, ia optimistis program tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena menyangkut banyak kegiatan ekonomi.

Hal serupa diungkapkan Ketua DPC PPJI Kota Semarang Yanti M Sakoer. Ia berharap ada upaya strategis dari pemerintah agar kerawanan kelangkaan bahan makanan tertentu, tidak terjadi saat program Makan Bergizi Gratis nanti dijalankan.

Sementara itu simulasi Makan Bergizi Gratis yang diselenggarakan PPJI Kota Semarang dan Pemkot Semarang, memasuki hari kedua, Selasa 8 Oktober 2024.

Simulasi dilakukan di sembilan SD dan SMP, yang dipusatkan di SMP 21 Semarang. Total sebanyak 900 porsi makanan disumbangkan anggota PPJI dalam acara tersebut.

Menu sehat dan bergizi yang dijasikan adalah nasi goreng ala korea, omelet bayam wortel, tahu krispi, buah melon, dan air mineral. Menu tersebut seharga Rp14.500.

Sebelum diberikan kepada siswa, kelayakan makanan yang disajikan telah diuji oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.

''Ini nasi goreng 'ala-ala korea', yang disesuaikan dengan selera kalian anak-anakku semua. Bergizi, ada sayurnya, lauk nabati, dan hewani,'' ujar Ita di depan siswa di kelas.

''Pasti kebanyakan kalian tidak suka kan? Makan sayur kayak 'girap-girapen', makanya dicampur agar jadi kekinian, tapi gizinya juga terpenuhi,'' lanjutnya.

Dikatakan, menu untuk siswa SD dan SMP dibuat berbeda, karena kebutuhan kalori mereka berbeda. Selain itu, pihaknya juga memikirkan menu untuk siswa SMA.

Simulasi Makan Siang Bergizi rencananya dilaksanakan selama empat hari, Senin-Kamis (7-10/10/2024).

Sedikitnya 4.279 porsi makanan bergizi disumbangkan puluhan katering anggota PPJI Kota Semarang untuk 24 SD dan SMP selama waktu tersebut.

Pada hari kedua, Selasa (8/10/2024), selain pemberian makanan kepada siswa, rencananya juga ada kunjungan dapur produksi anggota PPJI Kota Semarang.

Juga kunjungan dapur yang dibangun TNI AD di Kota Semarang guna mendukung program Makan Bergizi Gratis.

Semula acara ini direncanakan akan dihadiri Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Namun ditunda karena Deddy menghadiri acara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Kawasan Industri Kendal.

''Pak Dandim juga mohon izin karena ada kunjungan Menko Marves Pak Luhut,'' ungkap Ita.

Sementara itu, Ketua DPC PPJI Kota Semarang Yanti M Sakoer menuturkan, pihaknya memiliki tiga misi. Pertama, mengenalkan varian makanan bergizi untuk siswa-siswa sekolah.

Kedua, mengimplementasikan menu makanan bergizi yang sudah disusun Pemkot Semarang.

Terakhir, mengenalkan kepada pemerintah bahwa PPJI sebagai organisasi tempat berkumpul pelaku UMKM di bidang kuliner atau katering, siap menjadi mitra pemerintahkan dalam program Makan Bergizi Gratis.

Di Kota Semarang, UMKM anggota PPJI berjumlah 182, sementara di Jawa Tengah hampir 1.000 anggota.

''Kami siap mendukung dan menjadi mitra pemerintah dalam menyukseskan program ini,'' ujarnya.

Apalagi, lanjut Yanti, selain sudah berpengalaman di bidang penyediaan makanan, angota PPJI Kota Semarang telah memiliki berbagai persyaratan yang diperlukan.

Yaitu, Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Sertifikasi Kompetensi Penjamah Pangan, serta Sertifikat Halal.***

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mengunjungi simuslasi Makan Bergizi Gratis, yang diselenggarakan Kolaborasi Pemkot Semarang dan PPJI Kota Semarang, di SMP 21, Kecamatan Banyumanik, Selasa (8/10/2024).***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya21 April 2025, 19:08 WIB

Momen Hari Kartini, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan Anugerah Puspa Bangsa

Penghargaan diberikan kepada para pemimpin perempuan yang memiliki kekuatan karakter dan menginspirasi banyak perempuan lainnya.
Wali Kota Semarang menerima penghargaan Anugerah Puspa Bangsa 2025 kategori Puspa Adidaya. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya18 April 2025, 05:54 WIB

Wali Kota Semarang Terus Dorong Sekolah Swasta Serahkan Ijazah Siswa yang Tertahan Karena Nunggak SPP

Agustina mengapresiasi 37 sekolah swasta mulai jenjang TK, SD hingga SMP yang sudah melakukan deklarasi dan menyerahkan ijazah tanpa meminta pembayaran tunggakan.
Agustina, Wali Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya16 April 2025, 18:20 WIB

Wali Kota Semarang Agustina Beri Respon Cepat Aduan Masyarakat

Salah satunya yaitu keluhan tentang jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati.
Penanganan jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Gunungpati. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya13 April 2025, 09:50 WIB

Gandeng Pokdarwis dan Desa Wisata, Agustina Wali Kota Semarang Rencanakan Musrenbang Pariwisata

Musrenbang pariwisata perlu dilakukan agar pengembangan desa wisata dapat dirancang secara khusus dan partisipatif.
Sesaji Rewanda di Goa Kreo, Gunungpati (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya10 April 2025, 16:27 WIB

Pemerintah Kota Semarang Kembali Gelar Prosesi Sesaji Rewanda

Selama pembagian gunungan, semua yang hadir, termasuk para monyet, bergabung dalam perayaan ini.
Perayaan Sesaji Rewanda di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya09 April 2025, 17:08 WIB

Wali kota Semarang Hadirkan Kanal Aduan Lapor Semar Solusi AWP

Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat yang lebih representatif melalui Lapor Semar Solusi AWP.
Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan09 April 2025, 13:40 WIB

Unnes Bangun Gedung Kuliah dan Laboratorium Baru, Telan Rp 120 Miliar

Gedung setinggi delapan lantai ini dirancang sebagai ruang kuliah, laboratorium, dan ruang pertemuan yang representatif, dengan total luas lantai mencapai 16.170 meter persegi.
Rencana Pembangunan Gedung Baru Unnes. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya08 April 2025, 19:10 WIB

Kuatkan Semangat Membangun, Agustina Wali kota Semarang Silaturrahmi ke Para Mantan Wali Kota

Agustina menyambangi sejumlah tokoh yang pernah memimpin Kota Semarang, di antaranya Hendrar Prihadi, Soemarmo Hadi Saputro, dan Sukawi Sutarip.
Wali Kota Semarang bersama jajaran pimpinan OPD bersilaturahmi dengan para Wali Kota Semarang terdahulu. 
 (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya27 Maret 2025, 21:38 WIB

Posko Mudik BUMN 2025 Hadir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sambut Ribuan Pemudik dari Kalimantan

Ribuan pemudik yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, disambut dengan fasilitas layanan gratis dari Posko Mudik Bersama BUMN 2025.
Posko Mudik Bersama BUMN di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan25 Maret 2025, 15:34 WIB

Universitas Semarang Raih Akreditasi Unggul

Akreditasi Unggul pada sebuah perguruan tinggi merupakan simbol bahwa lembaga atau perguruan tersebut sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.

USM Raih Akreditasi Unggul.
 (Sumber:  | Foto: dok.)