INFOSEMARANG.COM -- Nasi Glewo merupakan makanan khas Semarang yang jarang dijumpai dan jarang menjadi incaran wisatawan.
Dikenal sebagai kuliner khas Semarang yang legendaris karena sudah ada sejak 1931.
Namun Nasi Glewo ini dulu sangat populer pada sekitar tahun 1970-1980.
Nama Glewo diambil dari singkatan Bahasa Jawa, glewor koyore, yang berarti koyor atau otot yang merumbai.
Ada pula yang mengartikan glewo sebagai kata gawe legowo yang berarti sabar atau ikhlas.
Nasi Glewo ini merupakanan makanan nasi dengan lauk daging sapi dan koyor sapi yang direbus dan dimasak dengan bumbu-bumbu tradisional bersama kuah santan.
Baca Juga: Roti Ganjel Rel, Kue Legendaris Khas Semarang yang Kini Sulit Dicari
Aroma kencur sangat mendominasi hidangan ini.
Jika dilihat sekilas, penampakan Nasi Glewo sangat mirip dengan Nasi Koyor Semarang.
Hanya saja daging atau koyor yang digunakan berbeda.
Nasi Koyor Semarang umumnya menggunakan daging ayam untuk lauknya.
Nasi Glewo ini memiliki perpaduan rasa daging sapi yang pedas, asin dan gurih.
Biasanya disajikan bersama sambal, kerupuk atau emping.
Nasi Glewo ini sempat diperkenalkan kembali oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat peringatan HUT ke-476 Kota Semarang awal Mei 2023 lalu.
Menurut walikota yang akrab disapa Mbak Ita ini, masih banyak masyarakat yang awam dengan Nasi Glewo.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Jual Roti Ganjel Rel, Kue Legendaris Khas Semarang
Bahan utama yang digunakan dalam membuat Nasi Glewo ini adalah urat sapi.
Lalu bahan untuk bumbu yang digunakan di antaranya, laos, serai, daun salam, merica, bawang putih dan merah, kemiri, kunyit, cabai merah dan rawit, ketumbar, jahe dan kencur.
Urat sapi harus dimasak hingga benar-benar empuk agar tidak alot saat disajikan.
(*)