INFOSEMARANG.COM -- Pelaku mutilasi di Tembalang, Muhammad Husein, mengaku menyadari perbuatannya tersebut membuat pihak kepolisian bekerja lebih ekstra.
Pasalnya Husein mengaku sengaja tidak menyerahkan diri agar tidak mempermudah polisi mengusut kasus.
Terlihat dari unggahan akun Instagram resmi Polrestabes Semarang, Minggu (15/4/2023), Husein kembali mengeluarkan kata-kata yang tidak ada unsur penyesalan.
Baca Juga: Fakta-fakta Penemuan Mayat Juragan Galon dan Gas di Tembalang: Dimutilasi lalu Dicor Semen
Husein sadar jika tindakan kejinya tersebut membuat pihak kepolisian bekerja lembur.
Raut mukanya justru menunjukkan kesenangan.
Ia berbicara dengan tersenyum seolah-olah tidak sedang berbuat salah.
"Ternyata kelakuan aku, aku jadi membuat susah kepolisian Semarang, mereka harus lembur sampai pagi. karena perbuatan aku," aku pelaku saat berada di dalam mobil tahanan.
Husein mengaku melakukan hal keji itu karena merasa sakit hati dengan pemilik toko seperti ia ceritakan di hadapan awak media, Rabu (10/5/2023)
Ia yang baru bekerja dari bulan puasa, sudah beberapa kali mengalami kekerasan fisik.
Setiap melakukan kesalahan kecil saat melayani pembeli, Husein menyebut jika juragannya selalu main tangan.
Sempat ingin keluar dari pekerjaan namun ia beralasan KTP ditahan dan mendapat ancaman.
Baca Juga: Fakta-fakta Penemuan Mayat Juragan Galon dan Gas di Tembalang: Dimutilasi lalu Dicor Semen
Rasa dendam dan sakit hati tersebut menjadi motif Husein untuk membunuh korban dengan cara menusuk, memutilasi hingga mengecor tubuh korban menggunakan semen.
Pembunuhan yang dilakukan Husein ini rupanya sudah direncanakan sejak Senin sebelumnya.
Hingga ia lalu melakukan eksekusi pada Kamis (4/5/2023) malam.
Husein bahkan terang-terangan tidak menyesali perbuatannya.
Ia merasa puas sudah menghabisi nyawa bosnya tersebut.
"Saya puas, karena dendam saya sudah terlampiaskan," kata Husein.
Mayat korban baru ditemukan 4 hari kemudian yakni pada Senin (8/5/2023) siang.
Selain itu, ia memberikan alasan unik saat ditanya alasan melarikan diri.
"Kalau saya menyerahkan diri ke polisi, nanti keenakan polisinya," pungkasnya.
(*)