INFOSEMARANG.COM--Kota Semarang menyimpan beragam sejarah di masa lampau hingga terkenal di seantero Nusantara.
Menurut sejarah, Kota Semarang diberikan kepada VOC Belanda pada tahun 1708 oleh sultan.
Beberapa bangunan peninggalan Belanda yang terkenal di Semarang di antaranya adalah Gereja Blenduk dan Lawang Sewu atau bangunan dengan seribu pintu dalam Bahasa Indonesia.
Selain Belanda, Kota Semarang juga turut menjadi tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok. Kuil Sam Poo Kong menjadi saksi sejarah peninggalan Laksamana Cheng Ho menginjakkan kaki di Pulau Jawa.
Baca Juga: Harga Redmi Note 12 Series di Indonesia, Mulai Rp 2 Jutaan
Daya tarik Kota Semarang tak hanya ada pada gaya arsitekturnya saja, melainkan juga citarasa kulinernya yang menggugah selera, dan sejarah di balik kehadiran penduduknya yang multietnis.
Dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berikut beberapa tempat sejarah di Semarang :
Gereja Blenduk
Dibangun pada tahun 1753 di kota Semarang, Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang ini dikenal sebagai gereja protestan tertua di Jawa Tengah.
Bentuk bangunan ini terinspirasi oleh Gereja Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan. Fitur ikonik lainnya dari gereja ini adalah dua menara jam di depannya, organ barok megah, mimbar oktagonal, tangga besi tempa spiral antik dan bangku kayu jati rotan.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Sindir Balik FX Rudy soal Hasil Kinerja seusai Disebut Tak Paham Konstitusi
Lawang Sewu awalnya dibangun sebagai markas perusahaan kereta api Hindia Belanda. Lawang Sewu, atau dikenal sebagai bangunan dengan seribu pintu, adalah landmark bersejarah Semarang.
Lawang Sewu memiliki sejarah masa lalu tragis yang menjadikan tempat ini menjadi daya tarik tersendiri. Pada tahun 1942 bangunan digunakan sebagai penjara oleh para penjajah Jepang yang mengeksekusi beberapa tahanan. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa Lawang Sewu disebut-sebut menjadi destinasi wisata horor.
Bangunan ini juga menjadi saksi sejarah pertempuran 5 hari di Semarang pada tahun 1945. Pada momen ini, banyak pejuang Kemerdekaan Indonesia tewas dalam pertempuran melawan tentara Jepang.
Untuk memperingatinya, terdapat sebuah monumen di depan Lawang Sewu yang didedikasikan untuk para pahlawan nasional tersebut. mengingat perjuangan para pahlawan nasional.
Baca Juga: Melihat Jeroan Bangunan Lawang Sewu Semarang
Setelah renovasi besar-besaran, Lawang Sewu resmi dibuka kembali untuk publik oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono pada tahun 2011.
Komplek Bangunan A dan B di ruang terbuka di tempat ini dimanfaatkan untuk tur dan sering digunakan untuk kegiatan dan acara sosial dan budaya.
Komplek Klenteng Sam Poo Kong
Sam Poo Kong yang juga terkenal sebagai Klenteng Gedong batu, merupakan Klenteng tertua di Simongan, Semarang. Klenteng megah ini didirikan oleh Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15.
Hingga saat ini, komplek klenteng Sam Poo Kong masih digunakan sebagai tempat ibadah dan ziarah oleh orang Indonesia.
Baca Juga: Batik Semarangan Condong Naturalis, Solo dan Yogya Lebih Simbolis
Komplek Klenteng ini membentang seluas 3,2 hektar dan terdiri dari Kuil dan Gua Sam Poo Kong, Kuil Tho Tee Kong, Kuil Kyai Juru Midi, Kuil Kyai Jangkar, Kuil Kyai Cundrik Bumi dan Kuil Mbah Kyai Tumpeng.
Bangunan dan pagoda di kompleks ini sangat menarik untuk dijelajahi dan diamati. Didekorasi dengan nuansa oriental yang semarak tercermin dari warna-warni yang dihadirkan, seperti Merah, Kuning dan Hijau yang dipengaruhi oleh arsitektur Jawa dan Tiongkok.
Setiap bulan ke-6 di kalender lunar, sebuah festival diadakan untuk memperingati kedatangan Cheng Ho di Semarang. Acara yang meriah ini dirayakan dengan mempertunjukkan patung Cheng Ho dari Klenteng Tay Kak Sie ke Sam Poo Kong.