Laju Penurunan Muka Tanah Kota Semarang 10 Cm Setiap Tahun, Penggunaan Air Tanah Berlebihan dan Faktor Alam Jadi Penyebab

Galuh Prakasa
Selasa 11 Juli 2023, 13:33 WIB
Ilustrasi | Permukaan tanah Kota Semarang turun 10cm setiap tahun. (Sumber : Pexels/Alifia Harina)

Ilustrasi | Permukaan tanah Kota Semarang turun 10cm setiap tahun. (Sumber : Pexels/Alifia Harina)

INFOSEMARANG -- Pesisir Kota Semarang menghadapi masalah serius penurunan tanah atau resiliensi yang terjadi sepanjang tahun. Menurut catatan Pemerintah Kota Semarang, setiap tahun terjadi penurunan tanah dengan kedalaman mencapai 10 sentimeter.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, pada Senin, Juli 2023 menjelaskan bahwa penurunan tanah di Kota Semarang merupakan hasil dari faktor alam yang tidak bisa ditolak.

Meskipun demikian, pemerintah tetap berupaya melakukan tindakan pencegahan, seperti melarang penggunaan air tanah secara berlebihan.

Iswar juga mengatakan harus ada sweeping antara Pemkot dan PDAM untuk melihat pihak industri memiliki konsumsi air tanah besar.

Namun demikian, dia menyoroti pentingnya komitmen tinggi PDAM terkait pelayanan dan penyediaan kebutuhan air bagi industri dan lingkungan daerah pantai dan pesisir.

Baca Juga: Mengapa Orang Berselingkuh? Ternyata Ini Alasannya, Pahami Motivasi dan Faktor yang Mendorong Perselingkuhan Ini

Endapan Aluvial sebagai Faktor Penyebab

Selain faktor alam, faktor kedua yang berkontribusi terhadap penurunan pesisir Semarang adalah struktur daratannya yang terbentuk dari endapan aluvial yang baru terbentuk ratusan tahun yang lalu, bukan jutaan tahun yang lalu.

Iswar, yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PU Kota Semarang, menyatakan bahwa kekuatan permukaan tanahnya tidak cukup kuat untuk menopang beban pembangunan yang sangat besar.

Proses pemadatan endapan aluvial ini membutuhkan waktu, dan penurunan tanah terjadi sebagai bagian dari proses tersebut.

“Kemudian untuk pemadatan endapan aluvial ini butuh waktu yang kemudian salah satunya adalah penurunan tersebut, penurunan tanah sendiri terjadi sebagai proses pemadatan tersebut," katanya.

Meskipun menghadapi tantangan penurunan tanah yang terus berlanjut, pemerintah tidak menyerah dan mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan pesisir dan pantai Semarang setiap tahunnya.

Baca Juga: Selain Virgoun dan Rendy Kjearnett, Ternyata Ini Deretan Pasangan Artis yang Cerai Usai Pasangannya Diduga Selingkuh

Solusi Melalui Pembangunan Bendungan

Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) turut berperan serta dalam mengatasi permasalahan ini dengan mengalokasikan dana untuk pembangunan DAM (bendungan) di Tambakrejo.

Iswar menyebut keterlibatan Kemen-PUPR karena tingginya permukaan air saat ini, yang merupakan dampak dari penurunan tanah sebesar 10 sentimeter setiap tahun.

Dengan sinergi yang baik antara Pemkot, Pemprov, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), dan Kementerian PUPR, diharapkan hasil yang positif akan terlihat dalam beberapa tahun mendatang.

Tantangan penurunan tanah di Kota Semarang memang tidak mudah, namun dengan upaya yang terus dilakukan dan kolaborasi antarlembaga, permasalahan ini dapat diatasi dan lingkungan kota dapat terjaga dengan baik.

“Nah jika kita bersinergi baik dari Pemkot, Pemprof, BBWS, dan PUPR bersama maka beberapa tahun yang akan datang akan kelihatan hasilnya,” ujarnya.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Umum05 Oktober 2024, 12:45 WIB

Kesiapan Venue Ajang Peparnas XVII di Solo Dicek Kesiapannya, Besok Dibuka Presiden

Pembukaan resmi Peparnas XVII akan digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu, 6 Oktober 2024.


Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengecek kesiapan akhir venue  Perparnas XVII Solo.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 21:01 WIB

Pemkot Semarang Buka Seleksi 2.654 Formasi PPPK

Dalam keputusan tersebut, alokasi formasi sebanyak 2.654 posisi disediakan untuk mengisi jabatan fungsional dan jabatan pelaksana di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Pemkot Semarang menetapkan PPPK untuk Tahun Anggaran 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 20:57 WIB

“Symphony Lawang Sewu 2024" Hadirkan Kla Project dan Ruth Sahanaya

Symphony Lawang Sewu ini menjadi selebrasi pertunjukan musik baru di kota Semarang bagi kalangan usia menengah keatas dalam bernostalgia.
Jumpa pers Symphony Lawang Sewu 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan04 Oktober 2024, 11:54 WIB

Jawab Tantangan Limbah Mikroplastik, Dosen FTP SCU Semarang Raih Penghargaan di Forum Ilmuan Internasional

IUFoST sendiri merupakan organisasi beranggotakan negara-negara yang memiliki asosiasi profesi ahli teknologi pangan.
Dosen FTP SCU Semarang Dyah Wulandari, Ph.D. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis04 Oktober 2024, 11:40 WIB

Ikapesta Kembali Gelar Wedding Expo 2024 di PRPP Semarang, Catat Tanggalnya

Wedding expo terbesar di Kota Semarang ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Kamis 11 Oktober 2024 hingga Minggu 13 Oktober 2024.


Panitia penyelenggara Ikapesta di depan pintu gerbang PRPP Semarang, sebagai tempat penyelenggaraan acara.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum03 Oktober 2024, 17:25 WIB

Nana Sudjana Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif dalam Pilkada 2024

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perhelatan Pilkada serentak 2024.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana  saat menjadi keynote speech pada acara Seminar Kebangsaan di Undip. (Sumber:  | Foto: dok Humas Jateng.)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:16 WIB

Keren, Kota Semarang Berhasil Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional

Kota Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).

Kota Semarang meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:12 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.
Semarang Raya03 Oktober 2024, 16:33 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.  (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis03 Oktober 2024, 07:01 WIB

Paramount Land Gelar Pameran di Ajang ‘Amazing Gading Serpong’ Property Expo 2024, Hadirkan Beragam Promo Menarik

Paramount Land menggelar pameran properti bertajuk ‘Amazing Gading Serpong Property Expo 2024’ pada 2-7 Oktober 2024 di West Atrium Living World Alam Sutera, Tangerang.
Paramount Land menggelar pameran properti bertajuk ‘Amazing Gading Serpong Property Expo 2024’. (Sumber:  | Foto: Sakti)