INFOSEMARANG.COM -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membebastugaskan Kepala SMK Negeri 1 Sale, Kabupaten Rembang dari jabatannya, buntut adanya pungutan liar berkedok infaq terhadap para pelajar.
Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa malam, 11 Juli 2023, Ganjar menyatakan bahwa Kepala SMKN 1 Sale, Widodo, telah dibebastugaskan.
Pihaknya juga sedang melakukan pengecekan terkait dugaan pungli yang dilakukan pihak sekolah.
Ganjar meminta, uang yang telah dipungut agar dikembalikan kepada para pelajar.
"Dia (Widodo) kami bebastugaskan, kemudian kami melakukan pengecekan dan minta uang tarikan pungli untuk dikembalikan," katanya dikutip dari Antara.
Upaya Pemberantasan Pungli di Sekolah
Menurut Ganjar, praktik pungli di SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang menggunakan kedok infak, menjadi pengingat bagi kepala sekolah dan guru di seluruh tempat untuk tidak melakukan hal serupa.
Ganjar dengan tegas mengingatkan bahwa sudah ada peraturan yang melarang praktik pungli tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menekankan agar pihak sekolah tidak meminta iuran dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa.
Dia juga mengingatkan bahwa masih banyak cara kreatif yang bisa dilakukan oleh sekolah tanpa harus membebani siswa, seperti melibatkan alumni dalam pembangunan sekolah.
Menanggapi perkembangan kasus tersebut, Ganjar menyatakan bahwa ia tidak menyangka temuan ini akan menjadi perhatian banyak orang.
Video dialognya dengan siswa di Pendapa Kabupaten Rembang yang diunggah di akun media sosialnya telah dilihat oleh banyak orang, dan ia menceritakan kejadian ini kepada semua orang.
"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang. Dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ucapnya.
Antisipasi Terjadinya Kasus Serupa di Sekolah Lain
Ganjar menjelaskan bahwa tindakan tegas terhadap Kepala SMKN 1 Sale tersebut merupakan langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah-sekolah lain.
Dia juga mengakui bahwa peran masyarakat sangat penting dalam membantu menemukan dan melaporkan kasus-kasus serupa.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Kamu Tidak Boleh Membandingkan Hubunganmu dengan Pasangan Lain di Media Sosial
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan penyelidikan langsung terhadap kasus dugaan pungli di SMKN 1 Sale setelah kasus tersebut mencuat.
Pemeriksaan terhadap Kepala SMKN 1 Sale telah dilakukan dan yang bersangkutan mengakui adanya pungutan infak untuk pembangunan musala melalui komite sekolah pada tahun 2022.
Dari total 534 siswa, tercatat 460 siswa di antaranya sudah membayar pungutan liar berkedok infaq. Dana yang terkumpul sebesar Rp 130 juta telah digunakan pada tahun 2022 untuk pembangunan musala, dan saat ini pembangunan musala sudah mencapai 40 persen.
"Sampai saat ini, dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," ujar Uswatun.
Untuk melindungi siswa yang melaporkan dugaan pungutan liar tersebut, Ganjar memastikan bahwa yang bersangkutan telah mendapatkan pendampingan khusus agar tidak mengalami perundungan dan dapat melanjutkan kegiatan belajar seperti biasa sesuai dengan kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun.
Widodo saat ini telah dipindahkan ke cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jawa Tengah. Sebagai pengganti, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah telah menunjuk pelaksana harian untuk melaksanakan tugas sebagai kepala SMKN 1 Sale.