Kepala SMK Negeri 1 Sale menegaskan jika uang iuran dari siswa yang disebut infak itu digunakan untuk membangun musala di sekolah.
INFOSEMARANG.COM - Kini dibebastugaskan dari jabatan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kepala SMKN 1 Sale di Rembang, Widodo, mengungkapkan soal penggunaan dana iuran dari siswanya.
Widodo menyebut jika uang infak yang dianggap sebagai bentuk pungutan liar itu digunakan untuk membangun musala. Karena sejak sekolah tersebut berdiri, belum memiliki musala hingga sekarang.
Ia menyebut jika musala tersebut nantinya juga akan digunakan untuk para siswa. Selain beribadah, musala juga akan dipakai untuk praktik ibadah dan lainnya.
Kepsek ini juga menjelaskan jika aliran dana infak siswa itu tak masuk ke pihak sekolah melainkan komite sekolah. Usulan soal pembangunan musala juga didapat komite sekolah yang sempat berdiskusi dan persetujuan dengan para orangtua dan wali murid.
Ia juga menjelaskan infak tersebut berdasarkan sukarela, tidak ada paksaan bagi orangtua siswa yang tidak mampu.
Dana yang terkumpul dari iuran tersebut yakni Rp 130 juta. Sementara pembangunan musala membutuhkan anggaran Rp 260 juta.
"Yang mengelola komite sekolah, sekolah enggak ikut cawe-cawe," kata Widodo seperti dikutip dari @rembangupdates.
Biaya pembangunan musala ini juga diupayakan pihak sekolah dengan meminta bantuan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dari foto yang beredar, musala ini masih belum rampung dan masih dalam proses pembangunan.
***