INFOSEMARANG.COM -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berkomitmen untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait maraknya praktik pungutan liar di sekolah-sekolah.
Ganjar menegaskan bahwa pihaknya selalu bertindak tegas terhadap praktik pungutan liar.
Namun, ia juga menekankan bahwa penanganan masalah ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.
Ganjar berpendapat bahwa semua pihak harus bersama-sama memerangi praktik pungutan liar dengan keras, bukan hanya dengan teguran dan imbauan semata.
"Kami selalu menindak tegas setiap pungutan liar. Namun, ini harus diiringi sinergisme dari semua pihak. Kita semua harus memerangi pungli dengan keras, tidak lagi sebatas teguran dan imbauan saja," kata Ganjar Pranowo dikutip dari Antara, Kamis 13 Juli 2023.
Ganjar juga mengajak semua elemen masyarakat untuk turut melakukan pengawasan terhadap kegiatan di sekolah.
Ia berharap pihak sekolah dan para pengajar menjaga komitmen serta mengedepankan integritas di setiap tempat.
Ganjar telah beberapa kali melarang sekolah untuk memungut biaya dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa.
Hal ini dikarenakan sudah ada aturan yang tegas mengenai hal tersebut.
Apabila terdapat praktik pungutan liar yang terbukti, Ganjar tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas.
Berdasarkan data yang tercatat dalam aplikasi aduan LaporGub!, terdapat total 284 pengaduan mengenai pungutan liar di sekolah-sekolah di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah dalam periode 1 Januari hingga 10 Juli 2023.
Dari jumlah pengaduan tersebut, 152 pengaduan telah diselesaikan, 69 sedang dalam tahap verifikasi, 45 sedang dalam proses penanganan, 17 tergolong sebagai spam, dan satu pengaduan masih menunggu jawaban.
Sebelumnya, Ganjar telah mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan Kepala SMK Negeri 1 Sale, Rembang, Widodo dari jabatannya setelah terbukti melakukan praktik pungutan liar kepada para pelajar.
Pihak sekolah melalui komite menarik iuran sebesar Rp 300.000 kepada para siswa dengan dalih infaq untuk pembangunan Mushala.
Baca Juga: Duel Motor Sport di Bawah 40 Juta, Perbandingan Honda CBR 150R dan Yamaha All New R15 Connected
Ganjar juga meminta agar uang yang terkumpul dari praktik pungutan liar dengan modus infak itu dikembalikan.
Menurutnya masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan oleh sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa.
Seperti dengan melibatkan partisipasi alumni dalam pembangunan sekolah.
Buka Saluran Aduan Khusus Pungli
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga telah mengambil langkah konkret dalam memerangi praktik pungutan liar di sekolah-sekolah negeri, SMA/SMK/SLB di seluruh Jawa Tengah.
Masyarakat sekarang dapat dengan mudah melapor jika mereka menemui kasus pungli melalui saluran pengaduan yang telah dibuka secara resmi.
Jika Anda menemui praktik pungutan liar di sekolah-sekolah di Jawa Tengah, jangan ragu untuk melaporkannya melalui nomor pengaduan 082329625325 atau kunjungi tautan s.id/laporgub.
Jika masyarakat menemui sekolah yang melakukan pungutan kepada siswa atau orangtua/wali murid dengan dalih apapun seperti uang gedung, SPP, infak, wisata, wisuda, dan bentuk pungutan lainnya, mereka harus segera melaporkannya.
Baca Juga: 4 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Ikuti Langkah Positif Ini untuk Segera Move On!
Selain itu, terkait seragam sekolah, hanya siswa atau orangtua/wali murid yang boleh melakukannya secara mandiri.
Jika ditemukan adanya pungutan untuk seragam oleh sekolah atau lembaga, hal tersebut juga harus dilaporkan ke nomor pengaduan yang telah disediakan.***