INFOSEMARANG.COM-- Warga yang tinggal di lereng Gunung Merbabu melaksanakan upacara tradisi dengan menggelar kirab 1.000 tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Acara ini berlangsung di Desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada hari Rabu. Ribuan orang mengenakan pakaian adat lokal ikut serta dalam kirab 1000 tumpeng ini.
Mereka juga membawa kendi berisi air yang diambil dari tujuh mata air di lereng Gunung Merbabu.
Baca Juga: Prabowo Katakan Solo Sebagai Kota yang Melahirkan Pemimpin Hebat
Rute perjalanan mencakup jarak sekitar dua kilometer dari lapangan Desa Selo ke tempat pertemuan tujuh mata air di desa tersebut.
Kepala Desa Selo, Andi Sutarno, menjelaskan bahwa kirab 1.000 tumpeng ini merupakan peringatan seratus tahun Desa Selo.
Rangkaian 1.000 tumpeng ini merupakan simbol dari rasa terima kasih penduduk kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang telah diberikan kepada masyarakat di lereng gunung ini, serta semakin meningkatnya kesejahteraan.
Menurutnya, kirab tumpeng ini memiliki makna mendalam.
Jumlah 1.000 tumpeng sejalan dengan jumlah kepala keluarga di Desa Selo, yaitu 1.008 KK.
Hal ini merupakan ungkapan syukur warga atas berkah yang mereka terima dari Tuhan YME.
Ini merupakan kali pertama warga Selo melaksanakan kirab 1.000 tumpeng.
Baca Juga: Apa Saja 3 Profesi PPPK Part Time? Kerja Fleksibel Tak Sampai Sore Hari
Acara ini mencerminkan kekompakan dan persaudaraan antara warga serta indikator semakin baiknya kesejahteraan mereka.
Dikutip Infosemarang.com dari Antara News, Andi menyebutkan.
"Acara ini berlangsung meriah, dengan warga Selo yang padu dan rukun, serta terjalinnya hubungan baik antara satu sama lain, juga menciptakan generasi yang kreatif," ujar Andi Sutarno seperti dikutip Infosemarang.com pada 10 Agustus 2023.
Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Woltermonginsidi Genuk: Seorang Perempuan Tewas setelah Tabrakan dengan Mobil
Dalam rangkaian 1.000 tumpeng tersebut, tidak hanya tumpeng dari nasi beras, tetapi juga ada yang terbuat dari nasi jagung dan hasil bumi lainnya seperti berbagai jenis sayuran.
Ini menggambarkan mayoritas warga Desa Selo sebagai petani sayur mayur. Desa Selo dikenal sebagai sentra produksi sayuran di Jawa Tengah.
Mengenai tujuh mata air yang dihubungkan dalam kirab warga, Andi Sutarno menyatakan bahwa tujuh mata air tersebut adalah sumber kehidupan bagi penduduk setempat.
Baca Juga: CPNS 2023 Akan Dibuka 17 September, Ini Syarat Lolos yang Harus Disiapkan
Hal ini memastikan bahwa warga tidak mengalami kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba. Ketujuh mata air tersebut adalah Sepadan Etan, Sepadan Lor, Sepadan Kulon, Senet, Gebyok, Selo Punting, dan Selo Wangan.
Di sisi lain, Camat Selo, Cahyo Wiratno, mengungkapkan bahwa acara kirab tumpeng dan tujuh mata air ini diharapkan dapat menambah atraksi wisata dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Selo.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk mendukung pengembangan wisata di Selo.
Baca Juga: BARU! Ini Cara Share Screen Pakai WhatsApp, Bisa Dari HP Atau Laptop Loh.. Cobain Sekarang!
Dengan adanya kirab tumpeng ini, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke daerah ini.
Anda dapat mengetahui info Semarang Raya lain dalam artikel berjudul "4 Kuliner Hidden Gem di Pasar Johar Semarang" ini***