Pihak UIN Walisongo Semarang memberikan klarifikasi soal viralnya video mahasiswa program Mahad Al Jamiah tentang makanan basi.
INFOSEMARANG.COM - Setelah viralnya video mahasiswa UIN Walisongo Semarang program Mahad Al Jamiah, pihak kampus kini angkat bicara. Pihaknya menegaskan jika informasi yang beredar tidak sepenuhnya benar.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Achmad Arief Budiman, menegaskan jika para santri program Mahad Al Jamiah bisa menghentikan fasilitas katering yang diberikan oleh pihak pondok pesantren yang menaungi.
Katering tersebut mulanya disediakan agar para mahasiswa baru khususnya yang datang dari luar kota tidak perlu bingung mencari makanan di luar.
Baca Juga: Viral Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Program Mahad Diberi Makanan Basi dan Kamar Sempit
Namun jika para santri keberatan dengan makanan katering yang didapat maka bisa menghentikannya mulai bulan kedua mendatang.
Klarifikasi UIN Walisongo Semarang soal makanan basi
1. Program Pema’hadan bagi mahasiswa baru UIN merupakan program mandatori dari Kementerian Agama melalui Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 7272 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Moderasi Beragama pada Pendidikan Islam. Dalam keputusan tersebut dijelaskan bahwa pengembangan moderasi beragama dilakukan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dengan demikian perlu dipertahankan dan diperkuat dengan manajemen mutu dan pengawasan serta evaluasi yang terukur.
2. Mengenai temuan buruknya mutu layanan katering sebagaimana tergambar dalam video yang disebarkan itu, meskipun informasi yang tersebar itu tidak sepenuhnya benar. Namun bagi UIN Walisongo ini merupakan pengingat yang perlu direspon secara positif. Sehingga telah dilakukan evaluasi terhadap mutu layanan katering dan memberlakukan uji petik secara rutin sebagai upaya penjaminan mutu untuk periode selanjutanya.
3. Layanan katering bagi santri Ma’had Al Jamiah bukanlah program wajib. Santri boleh memilih untuk meneruskan berlangganan katering pada bulan kedua atau berhenti berlangganan dan berupaya belanja sendiri untuk keperluan makan. Adapun untuk bulan pertama diputuskan disediakan katering sebagai upaya membantu memfasilitasi santri baru yang datang dari luar daerah , luar propinsi, luar pulau yang dimungkinkan belum cukup mengenali medan dan lingkungan kampus. Sehingga jika tidak dibantu penyediaan makanan, mereka akan kesulitan. Bulan berikutnya dipersilahkan untuk memutuskan antara dua pilihan tersebut.
4. Pelibatan pondokan di sekitar kampus sebagai mitra pema’hadan tahun ini adalah tahun pertama dan baru saja berjalan, bahkan belum waktunya untuk dilakukan monev yang sudah dijadwalkan di akhir Bulan Agustus. Namun demikian, momentum ini akan dipergunakan secara positif untuk segera dilakukan evaluasi secara komprehensif, serta dilakukan koordinasi dengan pihak mitra dalam rangka memperbaiki dan melengkapi fasilitas yang ada.
Sebelumnya diberitakan Viralnya Curhatan Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Program Mahad yang Diberi Makanan Basi dan Kamar Sempit.
***