Viral video yang memperlihatkan proses pemasangan 10 juta bambu sebagai matras atau pondasi Jalan Tol Semarang-Demak, karya anak bangsa tuai pujian.
INFOSEMARANG.COM - Karya anak bangsa menuai pujian, inovasi baru pembangunan jalan tol menggunakan bambu sebagai matras atau pondasi konstruksi.
Diketahui, proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak menggunakan 10 juta bambu laminasi sebagai lapisan matras atau pondasi konstruksi.
Inovasi yang baru pertama kali dilakukan untuk pembangunan jalan tol ini menuai pujian dan kekaguman warganet. Pasalnya, bambu dianggap sangat cocok untuk kontruksi jalan tol yang dibangun di atas laut.
Baca Juga: Dishub Kota Semarang: Traffic Cone Meleyot di Jalan Sultan Agung Sering Ditabrak, Pengendara Kabur
Seperti diketahui, Jalan Tol Semarang-Demak dibangun di atas laut sepanjang sekitar 26 kilometer. Bagian pertama Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km dan bagian kedua Sayung-Demak sepanjang 16,31 km.
Bambu dianggap cocok karena memiliki tingkat kekuatan yang tinggi jika bertemu dengan air. Digadang-gadang kekuatan bambu 17 lapis ini akan lebih awet ketimbang besi atau baja sebagai matras jalan tol.
Sebagai contoh, bambu kerap digunakan sebagai tanggul laut dan kapal. Dipilihnya bambu karena bambu memiliki karakteristik semakin kuat jika terkena air laut atau air asin. Kebalikannya jika berada di darat, maka bambu akan cepat lapuk.
Baca Juga: Traffic Cone Meleyot di Jalan Sultan Agung Semarang Bukan karena Cuaca Panas
Contoh lain, bambu sudah lama digunakan untuk pembangunan bangunan. Jika ingin lebih awet, biasanya bambu disimpan dahulu di dalam air selama bertahun-tahun agar lebih kokoh.
Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan bambu laminasi sebagai matras jalan tol di atas laut?
***