Kualitas Udara Kota Semarang Meburuk Dinkes Ingatkan untuk Berhati-hati dan Lindungi Diri dari Dampak Buruk

Elsa Krismawati
Selasa 29 Agustus 2023, 14:37 WIB
bronkopneumonia, penyakit saluran pernafasan yang disebut serang banyak warga Kota Semarang dampak kualitas udara buruk (Sumber : alodokter)

bronkopneumonia, penyakit saluran pernafasan yang disebut serang banyak warga Kota Semarang dampak kualitas udara buruk (Sumber : alodokter)

INFOSEMARANG.COM- Kualitas udara di Kota Semarang, Jawa Tengah, umumnya berada dalam kategori kuning hingga oranye, yang menunjukkan tingkat kesehatan udara yang tidak memadai.

Dalam konteks ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar

Terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, orang tua, dan individu dengan riwayat penyakit asma atau penyakit paru lainnya.

Baca Juga: Ketika Anak Ngomong Kasar, 3 Hal Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

Dikutip Infosemarang.com dari Antara News, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam.

"Kelompok sensitif, seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit asma atau paru-paru, disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar," ujarnya seperti dikutip Infosemarang.com pada 29 Agustus 2023.

Mengacu pada data dari laman iqair.com, kualitas udara di Kota Semarang telah mencapai tingkat oranye dengan nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 142 pada Jumat (25/8), 120 AQI pada Sabtu (26/8), dan mengalami perubahan menjadi kuning dengan 100 AQI pada Minggu (27/8), 88 AQI pada Senin (28/8), serta kembali menjadi 121 AQI pada Selasa.

Baca Juga: Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru September 2023, Lengkap dengan Tarif dan Cara Membeli Tiket

Data tersebut menunjukkan bahwa proyeksi polusi udara masih berada dalam tingkat oranye selama satu minggu ke depan, dengan proyeksi AQI sebesar 128 pada Rabu (30/8), 135 AQI pada Kamis (31/8), 121 AQI pada Jumat (1/9), 119 AQI pada Sabtu (2/9), dan 102 AQI pada Minggu (3/9).

"Angka di bawah 50 AQI adalah yang diinginkan. Biasanya daerah Mijen dan Gunungpati memiliki tanaman yang cukup banyak sehingga oksigen yang dihasilkan cukup baik. Rentang 50-100 AQI menunjukkan kondisi sedang, sedangkan di atas 100 AQI adalah kondisi sensitif bagi yang memiliki kerentanan terhadap udara tersebut." lanjutnya.

Hakam mengingatkan bahwa polusi udara dapat memiliki dampak serius pada kesehatan.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Sukoharjo, Belaku Agustus 2023

Termasuk batuk, pilek, pusing, serta dampak jangka panjang seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan bronkopneumonia (BRPN).

"Kasus BRPN dan infeksi paru cukup tinggi di Kota Semarang. Pada Juli 2023, kasus tertinggi rawat inap adalah BRPN, sementara di puskesmas dan klinik, kasus tertinggi adalah ISPA," tambahnya.

Data dari Dinkes Kota Semarang mencatat bahwa pada Juli 2023, terdapat 123 pasien laki-laki dan 136 pasien perempuan yang terkena pneumonia, sementara kasus ISPA tercatat sebanyak 9.197 kasus laki-laki dan 11.970 kasus perempuan.

Baca Juga: Batagor Indomie Kuliner Viral Baru di Semarang, Ada Cabang Warung Legend dari Jogja

Hakam mengingatkan bahwa kondisi udara yang buruk juga ditambah oleh musim kemarau, yang menyebabkan suhu udara menjadi sangat panas akibat fenomena El Nino, sehingga dampaknya semakin terasa terhadap kesehatan.

"Dalam kondisi panas seperti ini, partikel udara terbawa lebih lama karena rendahnya kelembapan. Partikel ini dapat membawa bakteri dan virus yang dapat menempel di saluran pernapasan, berisiko mengakibatkan ISPA." sambungnya.

Hakam menyarankan agar kelompok sensitif tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, serta membuang masker setelah digunakan.

Baca Juga: Simak Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Kabupaten Sragen, Mulai Agustus 2023

Selain berdampak pada pernapasan, kondisi udara saat ini juga berpotensi merusak kulit dan mata, mengandung risiko penularan virus seperti Adenovirus, Herpes Simpleks, dan Herpes Zoster."

Sebagai contoh, pada penyakit Varicella Zooster, lingkungan kering dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan menyebabkan gatal pada kulit. Ini memfasilitasi penyebaran virus," tambahnya.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya21 April 2025, 19:08 WIB

Momen Hari Kartini, Wali Kota Semarang Raih Penghargaan Anugerah Puspa Bangsa

Penghargaan diberikan kepada para pemimpin perempuan yang memiliki kekuatan karakter dan menginspirasi banyak perempuan lainnya.
Wali Kota Semarang menerima penghargaan Anugerah Puspa Bangsa 2025 kategori Puspa Adidaya. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya18 April 2025, 05:54 WIB

Wali Kota Semarang Terus Dorong Sekolah Swasta Serahkan Ijazah Siswa yang Tertahan Karena Nunggak SPP

Agustina mengapresiasi 37 sekolah swasta mulai jenjang TK, SD hingga SMP yang sudah melakukan deklarasi dan menyerahkan ijazah tanpa meminta pembayaran tunggakan.
Agustina, Wali Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya16 April 2025, 18:20 WIB

Wali Kota Semarang Agustina Beri Respon Cepat Aduan Masyarakat

Salah satunya yaitu keluhan tentang jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati.
Penanganan jalan rusak di Jalan Kuwasen Rejo - Kelurahan Pongangan, Gunungpati. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya13 April 2025, 09:50 WIB

Gandeng Pokdarwis dan Desa Wisata, Agustina Wali Kota Semarang Rencanakan Musrenbang Pariwisata

Musrenbang pariwisata perlu dilakukan agar pengembangan desa wisata dapat dirancang secara khusus dan partisipatif.
Sesaji Rewanda di Goa Kreo, Gunungpati (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya10 April 2025, 16:27 WIB

Pemerintah Kota Semarang Kembali Gelar Prosesi Sesaji Rewanda

Selama pembagian gunungan, semua yang hadir, termasuk para monyet, bergabung dalam perayaan ini.
Perayaan Sesaji Rewanda di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya09 April 2025, 17:08 WIB

Wali kota Semarang Hadirkan Kanal Aduan Lapor Semar Solusi AWP

Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat yang lebih representatif melalui Lapor Semar Solusi AWP.
Wali kota Semarang hadirkan kanal pengaduan bagi masyarakat. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan09 April 2025, 13:40 WIB

Unnes Bangun Gedung Kuliah dan Laboratorium Baru, Telan Rp 120 Miliar

Gedung setinggi delapan lantai ini dirancang sebagai ruang kuliah, laboratorium, dan ruang pertemuan yang representatif, dengan total luas lantai mencapai 16.170 meter persegi.
Rencana Pembangunan Gedung Baru Unnes. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya08 April 2025, 19:10 WIB

Kuatkan Semangat Membangun, Agustina Wali kota Semarang Silaturrahmi ke Para Mantan Wali Kota

Agustina menyambangi sejumlah tokoh yang pernah memimpin Kota Semarang, di antaranya Hendrar Prihadi, Soemarmo Hadi Saputro, dan Sukawi Sutarip.
Wali Kota Semarang bersama jajaran pimpinan OPD bersilaturahmi dengan para Wali Kota Semarang terdahulu. 
 (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya27 Maret 2025, 21:38 WIB

Posko Mudik BUMN 2025 Hadir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sambut Ribuan Pemudik dari Kalimantan

Ribuan pemudik yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, disambut dengan fasilitas layanan gratis dari Posko Mudik Bersama BUMN 2025.
Posko Mudik Bersama BUMN di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan25 Maret 2025, 15:34 WIB

Universitas Semarang Raih Akreditasi Unggul

Akreditasi Unggul pada sebuah perguruan tinggi merupakan simbol bahwa lembaga atau perguruan tersebut sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.

USM Raih Akreditasi Unggul.
 (Sumber:  | Foto: dok.)