Dampak Cuaca Panas, Dinkes Sebut Kasus ISPA di Kota Semarang Meningkat, Waspadai Juga Penyakit Kulit dan Mata

Galuh Prakasa
Rabu 06 September 2023, 12:34 WIB
Ilustrasi | Kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Kota Semarang terus mengalami peningkatan. (Sumber : Pexels/Klaus Nielsen)

Ilustrasi | Kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Kota Semarang terus mengalami peningkatan. (Sumber : Pexels/Klaus Nielsen)

INFOSEMARANG.COM -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam menyampaikan bahwa kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA di Kota Semarang terus mengalami peningkatan.

Abdul Hakam memberikan peringatan penting bahwa polusi udara dapat berdampak serius pada kesehatan, menyebabkan gejala seperti batuk, flu, dan pusing, dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan ISPA dan bronkopneumonia (BRPN).

"Di Kota Semarang, kasus BRPN dan infeksi paru menjadi masalah serius. Pada bulan Juli 2023, kasus BRPN mendominasi rawat inap, sementara ISPA lebih banyak terjadi di puskesmas dan klinik," ungkapnya.

Baca Juga: 9 Perawatan Gigi dan Mulut yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apakah Scaling Termasuk?

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, terdapat 123 pasien laki-laki dan 136 pasien perempuan yang menderita pneumonia pada bulan Juli 2023.

Sementara itu, kasus ISPA mencatatkan 9.197 penderita laki-laki dan 11.970 penderita perempuan.

"Pneumonia itu infeksi paru. Kalau ISPA berlanjut ke bawah, saluran paru, itu pneumonia, ISPB (infeksi saluran pernafasan bawah). ISBP itu ke paru-paru," katanya.

Beberapa faktor yang berkontribusi pada tingginya kasus ISPA di Kota Semarang termasuk kualitas udara yang buruk selama musim kemarau, tingkat polusi udara yang tinggi, serta gaya hidup yang tidak sehat.

Baca Juga: Akun DPR RI Diblock YouTube Usai Kena Hack Promosikan Judi Online

Sementara itu, penderita pneumonia berat sering mengalami gejala seperti suara napas yang berbunyi saat bernapas, nyeri dada, kulit pucat, kelelahan, dan perubahan warna bibir dan kuku jari menjadi kebiruan.

"Suasana panas seperti ini, partikel dari udara, karena kelembapan rendah maka akan terbang di udara lebih lama. Akan menempel bakteri atau virus. Misal, menempel di saluran nafas bisa bersiko ISPA," tambah Abdul Hakam.

Ia juga menambahkan bahwa kasus gangguan pernapasan tersebar merata di 16 kecamatan Kota Semarang, dengan angka tertinggi terjadi di pusat kota yang memiliki mobilitas kendaraan tinggi, termasuk area industri.

Dengan semakin buruknya kualitas udara, jumlah kasus penyakit saluran pernapasan di daerah tersebut diprediksi akan terus meningkat.

Baca Juga: Waduh! 23.800 ASN Terdaftar Penerima Bansos Kemensos, Dikhawatirkan Ada Praktik Fraud

Tidak hanya berdampak pada pernapasan, kondisi udara saat ini juga dapat memengaruhi kulit dan mata. Virus seperti Adenovirus, Herpes Simpleks, dan Herpes Zoster dapat menyebar lebih mudah dalam lingkungan kering.

Contohnya adalah jenis penyakit Varicella Zooster, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal pada kondisi lingkungan yang kering. Ini dapat memfasilitasi penyebaran virus tersebut.

"Sebagai contoh pada jenis penyakit Varicella Zooster, pada keadaan lingkungan yang kering akan menyebabkan kulit menjadi kering juga. Penderita Varicella akan merasakan kulit lebih gatal, menggaruk kulit. Ini memfasilitasi penyebaran virus," pungkasnya.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Umum05 Oktober 2024, 12:45 WIB

Kesiapan Venue Ajang Peparnas XVII di Solo Dicek Kesiapannya, Besok Dibuka Presiden

Pembukaan resmi Peparnas XVII akan digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu, 6 Oktober 2024.


Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengecek kesiapan akhir venue  Perparnas XVII Solo.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 21:01 WIB

Pemkot Semarang Buka Seleksi 2.654 Formasi PPPK

Dalam keputusan tersebut, alokasi formasi sebanyak 2.654 posisi disediakan untuk mengisi jabatan fungsional dan jabatan pelaksana di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Pemkot Semarang menetapkan PPPK untuk Tahun Anggaran 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya04 Oktober 2024, 20:57 WIB

“Symphony Lawang Sewu 2024" Hadirkan Kla Project dan Ruth Sahanaya

Symphony Lawang Sewu ini menjadi selebrasi pertunjukan musik baru di kota Semarang bagi kalangan usia menengah keatas dalam bernostalgia.
Jumpa pers Symphony Lawang Sewu 2024. (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan04 Oktober 2024, 11:54 WIB

Jawab Tantangan Limbah Mikroplastik, Dosen FTP SCU Semarang Raih Penghargaan di Forum Ilmuan Internasional

IUFoST sendiri merupakan organisasi beranggotakan negara-negara yang memiliki asosiasi profesi ahli teknologi pangan.
Dosen FTP SCU Semarang Dyah Wulandari, Ph.D. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis04 Oktober 2024, 11:40 WIB

Ikapesta Kembali Gelar Wedding Expo 2024 di PRPP Semarang, Catat Tanggalnya

Wedding expo terbesar di Kota Semarang ini akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Kamis 11 Oktober 2024 hingga Minggu 13 Oktober 2024.


Panitia penyelenggara Ikapesta di depan pintu gerbang PRPP Semarang, sebagai tempat penyelenggaraan acara.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum03 Oktober 2024, 17:25 WIB

Nana Sudjana Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif dalam Pilkada 2024

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perhelatan Pilkada serentak 2024.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana  saat menjadi keynote speech pada acara Seminar Kebangsaan di Undip. (Sumber:  | Foto: dok Humas Jateng.)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:16 WIB

Keren, Kota Semarang Berhasil Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional

Kota Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).

Kota Semarang meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya03 Oktober 2024, 17:12 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.
Semarang Raya03 Oktober 2024, 16:33 WIB

Banyak Keluhan Warga Terkait "Cumi-cumi Darat", Yoyok Sukawi Buktikan Sendiri Saat Naik BRT

Banyak warga yang menyebutnya cumi-cumi darat, karena BRT Trans Semarang saat ini banyak yang kondisinya tak terawat dan mengeluarkan asap hitam saat melaju di jalanan.
Yoyok Sukawi menjajal pelayanan Bus Rapid Trans (BRT), Kamis 3 Oktober 2024.  (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis03 Oktober 2024, 07:01 WIB

Paramount Land Gelar Pameran di Ajang ‘Amazing Gading Serpong’ Property Expo 2024, Hadirkan Beragam Promo Menarik

Paramount Land menggelar pameran properti bertajuk ‘Amazing Gading Serpong Property Expo 2024’ pada 2-7 Oktober 2024 di West Atrium Living World Alam Sutera, Tangerang.
Paramount Land menggelar pameran properti bertajuk ‘Amazing Gading Serpong Property Expo 2024’. (Sumber:  | Foto: Sakti)