INFOSEMARANG.COM -- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memastikan kelangsungan pasokan air bersih di wilayahnya, meskipun dihadapkan pada musim kemarau yang panjang dampak dari fenomena El Nino.
Kepastian itu dia peroleh setelah melakukan kunjungan lapangan ke Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang di Kelud untuk memeriksa ketersediaan air bersih selama musim kemarau.
"Insya Allah, saya bicara sampai Desember masih terpenuhi," ujar Wali Kota dikutip dari Antara, Sabtu, 9 September 2023.
Berdasarkan laporan dari PDAM Kota Semarang, pasokan yang paling rentan terdapat di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu, yang menyuplai wilayah Rowosari dan Meteseh.
Hal ini karena sumber air baku dari Kedungombo harus dipompa.
"Sampai sekarang Insya Allah masih terpenuhi. Kalaupun nanti ada yang kurang hanya sekitar 5-10 persen, itu pun yang di sana (Kudu). Tapi wilayah utara, tengah, selatan, barat, Insya Allah aman," katanya.
Mbak Ita, sapaan akrabnya mengakui bahwa beberapa wilayah telah mengalami dampak kekeringan, seperti Jabungan, Rowosari, dan Gondoriyo.
Bahkan sebelum datangnya fenomena El Nino, wilayah-wilayah tersebut sudah mengalami kekurangan air.
"Tapi Insya Allah di wilayah-wilayah itu, sekitar September ada bantuan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di enam tempat, termasuk Wonoplumbon, Rowosari, Jabungan, dan Gondoriyo," katanya.
Ita berharap bahwa Pamsimas dapat memberikan bantuan kepada warga yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
PDAM Kota Semarang juga akan terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih.
Kekurangan air bersih ini, menurutnya, juga disebabkan oleh fakta bahwa sebagian warga di wilayah-wilayah tersebut belum memanfaatkan layanan air bersih dari PDAM.
"Untuk penyambungan (PDAM) sudah bisa, cuma ada penolakan dari warga. Mungkin mereka enggak paham. Sebenarnya kalau penyambungan bisa masuk wilayah itu enggak akan kekurangan (air bersih)," katanya.
Oleh karena itu, Wali Kota Ita meminta agar segera dilakukan pemetaan di wilayah-wilayah yang belum terhubung dengan sistem perpipaan PDAM melalui peran lurah dan camat.
"Mereka (warga) sekarang ini memakainya sumur ya, artetis. Sebenarnya dari teman-teman (PDAM) sudah siap suplai air karena sampai sekarang wilayah-wilayah ini masih berlebih produksinya," katanya.