5 Fakta Pengasuh Ponpes di Semarang Rudapaksa 6 Santri, Korban Dibawa ke Bunker Bawa Tanah

Seorang kiai pimpinan pondok pesantren di Gajahmungkur, Kota Semarang, diduga lecehkan santrinya. (Sumber : Instagram @beritasemaranghariini)

Geger seorang pengasuh pondok pesantren di Gajahmungkur Kota Semarang memperkosa 6 santri di lingkungan ponpesnya.

INFOSEMARANG.COM - Fakta-fakta terkait pengasuh ponpes di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, rudapaksa 6 santriwati di lingkungan pondok pesantren.

Pelaku diketahui bernama BAA berusia 46 tahun. Ia sudah melancarkan aksi bejatnya ini kepada 6 santriwati di ponpes.

Baca Juga: Kiai Ponpes di Gajahmungkur Disebut Sering Hukum Santri, Warga Pernah Lihat Santri Anak Ditelanjangi

Fakta-fakta kasus rudapaksa di ponpes

Bunker bawah tanah

Diketahui, BAA mengajak setiap korbannya di ruangan bawah tanah. Tak diketahui bunker tersebut digunakan untuk apa. Namun BAA selalu menjadikan tempat tersebut untuk memuaskan hawa nafsunya.

Ancam korban

Demi melancarkan aksinya ini, BAA memberikan ancaman kepada setiap korbannya. Ia akan memberi ultimatum soal 'anak durhaka' kepada para santri yang melawannya.

Korban depresi

Aksi bejat yang dilakukan BAA ini berimbas pada kondisi kesehatan mental para santriwati yang menjadi korban. Mereka mengalami gangguan kecemasan hingga depresi.

Ijazah ditahan, uang SPP ditilap

Sejumlah santri mengaku tidak bisa mengambil ijazah karena ditahan oleh pihak pondok pesantren. Dengan alasan para santri tidak membayar uang sekolah. Faktanya, uang tersebut justru digelapkan oleh pelaku.

Ponpes tak berizin

Diketahui, ponpes yang berlokasi di Lempongsari ini tak memiliki izin dari Kementerian Agama Kota Semarang. Kemenag menjelaskan jika ponpes ini lebih layak disebut sebagai lembaga penyalur pendidikan karena tidak ada kurikulum dan standar pondok pesantren.

***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI