INFOSEMARANG.COM- Patemon, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, saat ini telah mengadopsi ratusan sumur resapan, memberikan dampak positif yang besar bagi penduduknya.
Terutama dalam menghadapi musim kemarau yang panjang, Desa Patemon mampu bertahan dari krisis air.
Pada tahun 2014, upaya pembangunan ratusan sumur resapan dimulai sebagai respons terhadap krisis air bersih yang melanda Desa Patemon pada tahun sebelumnya, terutama pada tahun 2013.
Inisiatif ini dimulai ketika Indonesia Urban Resilient Water Sanitation and Hygiene (Iuwash) United States Agency for International Development (Usaid) berkomitmen untuk membantu membangun sumur resapan di desa mereka.
Pada awalnya, lebih dari 300 sumur resapan dibangun dalam proyek ini, dan dalam satu tahun, manfaat positifnya sudah mulai terasa.
Dikutip Infosemarang.com dari Antara, Joko Waluyo seorang penggiat sumur resapan menyampaikan.
Baca Juga: Bikin Resah, Tukang Palak di Gunung Merbabu Kembali Muncul Ambil Bekal Para Pendaki
Setelah itu dibangun, satu tahun selanjutnya mulai bisa dirasakan,” terang Joko seperti dikutip Infosemarang.com pada 12 September 2023.
Dengan adanya sumur resapan, debit air di sumur-sumur warga yang sebelumnya manual dan memiliki kedalaman lebih dari 36 meter mengalami peningkatan yang signifikan.
"Jadi ada kenaikan signifikan. Pada musim kemarau saat ini mata air di tempat kami juga masih mengalir. Walaupun tidak seperti musim penghujan,” terang Joko.
Dulu, satu sumur hanya cukup untuk satu keluarga dengan dua anak, tetapi sekarang satu sumur dapat melayani hingga 18 kepala keluarga.
Selain mengatasi masalah kekeringan, sumur resapan juga berperan dalam mencegah banjir.
Air yang meresap ke dalam sumur resapan tidak langsung masuk ke selokan, sehingga mengurangi risiko banjir.
Baca Juga: Profil Virly Virginia, Model yang Tersandung Produksi Film Dewasa di Jaksel
Pada awalnya, banyak warga yang meragukan pembangunan sumur resapan ini karena mereka belum sepenuhnya memahami manfaatnya.
Namun, dengan pendekatan yang baik oleh tokoh masyarakat dan pemerintah desa, akhirnya masyarakat mulai memahami dan mendukung pembangunan sumur resapan.
Saat ini, jika ada dana yang tersedia, baik dari Corporate Social Responsibility (CSR) maupun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), warga dengan sukarela mengajukan permohonan untuk membangun sumur resapan di pekarangan rumah mereka.
Baca Juga: Duh! Api Kebakaran Bromo Gegara Flare Prewedding Merembet ke Dekat Permukiman Penduduk
Budiono, seorang warga Patemon, menceritakan bahwa debit air di sumurnya meningkat secara signifikan setelah adanya sumur resapan di pekarangan rumahnya. Sumur ini juga memungkinkan stabilitas debit air yang lebih baik.
Dengan adanya sumur resapan, keluarga Budiono tidak pernah mengalami kekeringan selama lima tahun terakhir.
Bahkan, sumur galian miliknya kini melayani 18 warga lainnya yang juga memanfaatkan air dari sumur tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Kota Solo Buka Lowongan PNS PPPK Formasi Guru Nakes 2023
Selain itu, sumur resapan ini juga memberikan bantuan kepada warga sekitar yang tidak memiliki sumur sendiri selama musim kemarau.
Dengan adanya sumur resapan, mereka memiliki akses yang lebih baik ke air bersih.
Secara keseluruhan, sumur resapan telah menjadi solusi yang sangat efektif dalam meningkatkan pasokan air bersih di Desa Patemon, terutama selama musim kemarau yang panjang.
Sumur-sumur ini menjaga sumber mata air tetap berkelanjutan dan membantu melindungi desa dari masalah kekeringan serta banjir.
Dengan kesuksesan program ini, diharapkan masyarakat di tempat lain juga dapat mengadopsi konsep sumur resapan untuk mengatasi masalah air di wilayah mereka.***