Helikopter Water Bombing terus Dikerahkan untuk Pemadaman TPA Putri Cempo Solo

Ilustrasi | Pemadaman TPA Putri Cempo Solo dilanjutkan dengan water bombing. (Sumber : Pexels/Graham Roy)

INFOSEMARANG.COM -- Proses pemadaman kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, yang terletak di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, diteruskan pada hari Rabu.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta, Sutarjo, mengungkapkan bahwa metode pengeboman air menggunakan helikopter telah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB.

Pada hari sebelumnya, satu sortie helikopter mampu melakukan 80 kali penyiraman. Namun, pada hari ini, tiga sortie dilakukan.

Baca Juga: Buat Akun SSCASN tapi Tak Bisa Klik 'Lanjutkan'? Tenang, Begini Penjelasan BKN

Sehingga setidaknya terdapat 80 kali penyiraman dalam setiap sortie. Proses ini berlangsung selama sekitar 3,5 jam setiap kali sortie.

"Mudah-mudahan semua titik api bisa disasar," katanya dikutip dari Antara, Rabu, 20 September 2023.

Menurut Sutarjo, metode pengeboman air diteruskan karena masih ada beberapa titik api yang tersisa di TPA Putri Cempo.

Ia menjelaskan bahwa saat siang, titik api hanya terlihat dalam bentuk asap, tetapi pada malam hari, api tersebut menjadi jelas terlihat dengan cahaya merah.

Baca Juga: Gudang Rongsok di Karangroto Genuk Terbakar, Lokasi Dekat Permukiman Warga

Titik api terdapat di sebelah timur, utara, dan selatan bagian tengah TPA. Saat ini, pengeboman air difokuskan pada area selatan bagian tengah.

Selain metode pengeboman air, petugas juga melakukan upaya pemadaman kebakaran dari darat di area-area di luar sasaran pengeboman air.

Sutarjo menjelaskan bahwa bantuan pemadaman kebakaran dari darat tidak dapat dilakukan di wilayah yang telah disasar untuk pengeboman air.

Namun, wilayah yang tidak disasar akan dicoba untuk pemadaman dari darat.

Baca Juga: Video Rekaman CCTV SDN 236 Gresik Hilang Usai Kejadian Mata Siswi Dicolok Tusuk Bakso, Dihapus?

Proses pemadaman kebakaran dengan metode pengeboman air akan terus dilakukan hingga api di TPA Putri Cempo benar-benar berhasil dipadamkan.

Sutarjo mengakui bahwa kendala yang dihadapi adalah angin kencang pada malam hari, yang membuat proses pemadaman tidak dapat diselesaikan dalam satu hari.

"Kendalanya, kalau malam anginnya kencang. Itu enggak mungkin sekali sehari selesai," ujarnya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI