Harga Beras di Kota Semarang Capai Rp 10.900 dan Rp 13.600 per Kg, Pemkot Gelar Operasi Pasar dan Program Pak Rahman Atasi Kenaikan Harga

Pemerintah Kota Semarang mengatasi kenaikan harga beras dengan operasi pasar dan program Pak Rahman. (Sumber : Dok. Pemkot Semarang)

INFOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang segera menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran, menjadikannya lebih terjangkau bagi masyarakat.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkapkan bahwa harga eceran beras kelas medium saat ini mencapai Rp10.900 per kilogram, sedangkan beras premium seharga Rp13.600 per kg.

Ia menjelaskan akan melakukan perhitungan dan rapat dengan tim terkait untuk menentukan daerah mana yang memerlukan operasi pasar.

Baca Juga: Netizen Bandingkan Indra Sjafri dan STY usai Timnas U-24 Kalah 0-1 Lawan Taiwan di Asian Games 2022, Disebut Miskin Taktik

Selain itu, untuk membantu masyarakat, program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) akan terus beroperasi secara bergiliran di berbagai wilayah.

"Pak Rahman ini tetap jalan terus ya, muter. Jadi, siapapun yang butuh langsung kami jalankan," katanya dikutip dari rilis resmi, Kamis, 21 September 2023.

Selain itu, langkah lain yang diambil adalah memfasilitasi distribusi untuk mendukung Badan Usaha Milik Petani (BUMP) agar harga beras tetap stabil.

"Kami membantu kepada BUMP agar harga ini (beras) bisa tidak naik dengan bantuan transportasi. Kemudian, biaya 'packaging' sehingga naiknya tidak tinggi karena sudah difasilitasi distribusi itu," ujarnya.

Meskipun harga beras mengalami peningkatan secara umum, termasuk di Kota Semarang, stok beras di Bulog masih mencukupi hingga Desember mendatang.

Baca Juga: PSI Pastikan Kaesang Gabung PSI, Benarkan Pemeran Video Promosi Mawar Adalah Putra Bungsu Presiden Jokowi

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, tidak perlu khawatir karena stok beras mencukupi kebutuhan Kota Semarang.

Bantuan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) juga sudah mulai didistribusikan kepada masyarakat Kota Semarang, yang mencakup 21 juta kepala keluarga.

Selain tindakan pemerintah, Hevearita mengajak masyarakat untuk mendukung Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garang Asem) di tengah kenaikan harga beras.

Ia menekankan untuk menghindari pemborosan beras karena harga beras saat ini sedang naik di seluruh Indonesia.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI